Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teori Pemberian Marcel Mauss dan Monetisasi Artikel Kompasiana

12 Juni 2019   23:00 Diperbarui: 13 Juni 2019   21:14 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awalnya Kompasianer memberi artikel kepada Kompasiana mungkin sebagai "sedekah".  Istilahnya ibadah, imbalannya pahala.   Jika diberi label "Terpilih" atau "Artikel Utama", maka itu adalah bonus.  

Intinya, artikel-artikel yang diposkan Kompasianer adalah "pemberian" berupa barang tanpa wujud (intangible).  Nilai pemberian itu adalah informasi yang mencerdaskan, meluaskan wawasan, dan menghibur.  Salah satu, dua, atau keseluruhannya.   Sampai sekarang mungkin masih ada Kompasianer yang berprinsip seperti itu.   Jujur atau "pasrah".

Tapi sekarang ada  imbal-balik dalam bentuk uang untuk "prestasi" artikel tertentu dari Kompasiana.  Maka agak janggal sebenarnya jika masih ada Kompasianer yang tidak berpikir untuk memperoleh imbali-balik uang atas pemberian artikelnya.  

Bagaimanapun  artikel di Kompasiana  adalah "prestasi"  yang layak mendapat imbalan riil.  Lewat artikel, Kompasianer sejatinya memberikan "bagian dari dirinya" kepada Kompasiana.  Karena itu imbalannya  tidak cukuplah hanya sekadar  "nilai" dan komentar sanjungan dari Kompasianer lain.  Atau sekadar label "Pilihan" dan "Artikel Utama" dari Admin K.  

Tapi harus diakui juga, imbal-balik nilai dan komentar dari Kompasianer itu telah menjadi ikatan yang membentuk solidaritas, atau kohesi sosial, antar Kompasianer.   Ada "pemberian" (artikel), ada "penerimaan" (membaca artikel), dan "imbal-balik" (nilai dan komentar Kompasianer).  Proses itu  mengikat Kompasianer menjadi sebuah "komunitas terbayang" (imagined community) di dunia maya.  Mereka tidak terhubung secara riil melainkan secara digital.

Imbal-balik dari Kompasiana berupa uang untuk pemberian artikel dengan "prestasi" tententu juga menjadi pengikat antara Kompasianer dengan Admin K.  Ada kohesi sosial antara Kompasianer dan Admin K, di atas basis pertukaran pemberian.  Dengan begitu Kompasiana sebagai sebuah entitas tetap langgeng.  Sekurangnya sampai hari ini.  

Dengan kesimpulan itu, sekrang kita bisa masuk pada kasus seorang Kompasianer bernama Felix Tani.  Kompasianer ini dipilih untuk menghindari adanya keberatan yang mungkin timbul jika yang dipilih sebagai kasus adalah Kompasianer lain.

***
Dari semua pengumuman peraih K-Award yang pernah ada, bisa dipastikan pengumuman Edisi Mei 2019-lah yang paling heboh. Pangkal kehebohan adalah Kompasianer Felix tani.  Untuk pertama kalinya dalam sejarah K-Rewards namanya tercantum sebagai peraih K-Awards urutan ketujuh.  Maka Felix Tani menjadi "bintang" dalam kolom komentar artikel pengumuman itu.  Menenggelamkan pamor peraih K-Awards urutan pertama sampai keenam.

Jika seseorang yang meraih prestasi peringkat ketujuh mendapat ucapan selamat begitu gemuruh, maka bisa dipastikan itu bukan soal prestasi semata. Tapi sudah menyangkut prestise. Persis itulah yang terjadi pada Felix Tani. Ini sudah menjadi pengetahuan khalayak Kompasianer pula. Karena Felix Tani sudah mengudar soal itu lewat satu seri artikel tentang K-Rewards di Kompasiana.

Seri artikel itu mengungkapkan keluhan Felix Tani.  Mengapa dia tidak pernah kebagian K-Rewards.  Padahal pembaca artikelnya lebih dari cukup, persyaratan administratif sudah dipenuhi, dan Admin K sudah mengirim notifikasi kemungkinan mendapat K-Rewards.

Felix Tani ada di tengah teman-temannya sesama petani gurem (Dokpri)
Felix Tani ada di tengah teman-temannya sesama petani gurem (Dokpri)
Dalam artikel "Berharap K-Rewards Terutang di Warung Soto" (K. 02.05.19) Felix Tani menyebut soal "utang soto katena gagal meraih K-Rewards". Frasa itu  sejatinya adalah pernyataan harapan imbal-balik atas pemberian artikel ke Kompasiana. Dengan kata lain pertukaran pemberian, atau saling beri, antara Felix Tani dan  Admin K.  Saling-beri itulah yang menjadi ikatan solidaritas antara keduanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun