Mohon tunggu...
vSukamtiningtyas
vSukamtiningtyas Mohon Tunggu... Pemikir strategis, marketer profesional dan konsultan kreatif untuk UMKM

Penyusun strategi konten, social media dan brand yang percaya bahwa strategi BUKAN rencana atau Planning. Menulis tentang influencer marketing, social media, dan krisis komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketika Narasi Menjadi Strategi Bertahan: Analisa Keengganan Warga Bali Dalam Memprotes

11 Oktober 2025   14:57 Diperbarui: 12 Oktober 2025   11:03 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto banjir di underpass Bypass Bali. Dok. Kementerian PU

Yang paling penting, penyembuhan membutuhkan kehadiran kolektif. Ketika satu orang berani berbicara dan disambut dengan pengertian, bukan penolakan, orang lain akan merasa lebih aman untuk ikut berbicara. Proses ini membutuhkan waktu, tapi ini adalah satu-satunya cara untuk memutus siklus keheningan yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Penutup

Bali layak mendapatkan lebih dari sekadar julukan "Pulau Dewata." Pulau ini layak menjadi tempat di mana warganya bisa hidup dengan bermartabat, tidak hanya sebagai penjamu wisatawan, tapi sebagai warga negara yang memiliki hak untuk berbicara, memprotes, dan membentuk masa depan mereka sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun