Roket Falcon 9 Heavy berhasil mendarat dengan selamat secara otomatis di lokasi yang sudah di tentukan. Diikuti dengan keberhasilan pendaratan droneship pertama kali pada bulan Juli 2016.
KedigdayaanÂ
Keberhasilan tersebut membawa berkah bagi SpaceX itu sendiri, investor-investor tak ragu lagi untuk menhamburkan uangnya untuk investasi di SpaceX.Â
Oleh karena itu, dengan budget yang sudah berkali-kali lipat SpaceX mulai berkembang dengan pesat hingga saat ini. Sejarah pun mencatat pada tanggal 2 Agustus 2018 ditandai dengan pulangnya astronot SpaceX ke Bumi dengan selamat.Â
Capaian tersebut adalah prestasi yang sangat luar biasa karena untuk saat ini hanya SpaceX sebagai perusahaan swasta yang berhasil dalam penerbangan antariksa berawak.Â
Untuk sekarang SpaceX masih menjadi primadona untuk jasa pengiriman satelit dari berbagai negara,hebatnya Indonesia pernah menggunakan jasa SpaceX dalam Proyek Merah Putih dengan mengirimkan Satelit Telekomunikasi dari PT Telekomunikasi Indonesia.Â
SpaceX juga masih menjadi kontraktor utama dalam urusan pengiriman segala kebutuhan astronot di ISS (International Space Station)
Munculnya Para KompetitorÂ
Kesuksesan SpaceX dalam bisnis antariksanya menginspirasi beberapa kalangan untuk mengikuti jejaknya. Seperti Billionare Amazon yaitu Jeff Bezos dengan Blue Origin-nya dan Virgin Atlantic milik Sir Richard Branson.
Blue Origin menjadi lawan yang sengit bagi SpaceX. Beberapa tahun terakhir Blue Origin sukses melaksanakan peluncuran percobaan reusable rocket yang mirip dengan SpaceX, itu sudah cukup untuk menjadi kompetitor SpaceX.
Oleh karena itu, SpaceX dan Blue Origin pada dekade mendatang memulai bersaing ketat dalam perebutan kontrak pemerintah dari dalam negeri yaitu NASA maupun dari luar negeri untuk program luar angkasanya dan kalangan masyarakat atas untuk bisnis wisata perjalanan antariksa.Â