Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membantu dan Mendoakan Orang Lain Mewujudkan Impian

20 Januari 2022   14:39 Diperbarui: 20 Januari 2022   14:42 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika seorang teman menyatakan sudah kelar dengan mimpi-mimpinya selama ini. Perjalanan hidup yang hampir separuh abad  telah berhasil mewujudkan semua impiannya. Dari impian tentang keluarga, rumah, kendaraan, mempunyai perusahaan dan banyak bisnis lainnya telah berhasil diraihnya. Selanjutnya dalam sisa hidup, dia ingin mengabdikan untuk membantu orang lain mewujudkan mimpi-mimpinya.

Banyak orang berlomba-lomba mengejar impiannya masing-masing. Tiap orang pasti mempunyai cita-cita dan impian yang berbeda-beda. Namun sedikit orang yang memang mentasbihkan dirinya untuk membantu orang lain mewujudkan impannya. Biasanya orang dengan kategori ini adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Namun tidak perlu juga menunggu selesai dengan diri kita sendiri baru membantu orang lain. Perkara mendedikasikan hidup ini guna membantu orang lain adalah suatu anjuran guna menjadi sebaik-baiknya orang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad).

Di sinilah nilai kemanfaatan manusia muncul, ketika dia tidak hanya memikirkan diri dan keluarganya namun juga orang lain. Ketika manusia berlomba-lomba untuk menjadi sebaik-baik manusia, secara otomatis egoismenya akan ditekan habis dan mereka akan saling berlomba membantu manusia lainnya baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Betapa indah jikalau semua orang menerapkan anjuran Rasulullah di atas dengan ikhlas.

Ada kisah tentang, Tenzing Norgay bersama Sir Edmund Hillary yang berhasil menaklukan Gunung Everest pada ketinggian 29.028 kaki di atas permukaan laut dan menjadi orang pertama di dunia yang mencapai puncak Everest ada tanggal 29 mei 1953. Tenzing norgay adalah seorang penduduk asli Nepal yang bekerja sebagi pemandu, atau sherpa dalam bahasa lokal, dan pada saat itu dia menjadi sherpa bagi Edmund Hillary. Hari ini kita mengenal Sir Edmund Hillary lah sebagai orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Everest, bukan Tenzing Norgay.

Dalam sebuah wawancara, seorang reporter pernah menanyakan kisah penaklukan puncak Everest kepada Tenzing Norgay, dan terjadilah dialog berikut ini.

Reporter: Apakah anda seorang sherpa bagi Edmund Hillary? Tentunya posisi anda berada di depannya, bukankah seharusnya anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak gunung Everest?

Tenzing Norgay: Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilahkan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama yang berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia ini.

Reporter: Mengapa anda melakukan itu?

Tenzing Norgay: Karena itu adalah impian Edmund Hillary, bukan impian saya... impian saya adalah berhasil membantu dan mengantarkannya meraih impiannya.

Jadi seorang Tenzing Norgay benar-benar mendedikasikan dirinya untuk membantu Edmund Hillary meraih impiannya menjejakkan kaki sebagai orang pertama di puncak Everest. Tenzing Norgay tidak mementingkan dirinya, kebahagiaannya adalah melihat keberhasilan Edmund Hillary.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun