Mohon tunggu...
Reshi Nayaka
Reshi Nayaka Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Homo homini socius

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Penurut yang Bodoh dan Pembangkang yang Cerdas

2 Maret 2023   22:06 Diperbarui: 2 Maret 2023   22:18 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sebagian besar orangtua pasti ingin supaya anak-anak mereka harus tunduk pada perintah mereka. Orangtua yang otoriter dan diktator pasti membenci anak yang sulit diatur dan anak-anak mereka dituntut untuk menjalankan perintah. Memang, kebanyakan orang berpikir bahwa orang dengan sifat penurut adalah orang yang taat, pintar, dan mudah diatur oleh karena itu tidak jarang ditemukan orangtua yang mendidik anaknya supaya harus 100 % menuruti apa yang dikatakan oleh orangtuanya. 

Baru bilang "tapi..." saja langsung dijewer. Apakah si orangtua tidak tahu bahwa ada jalan yang lebih baik setelah kata "tapi..." yang diucapkan sang anak ? Mengapa tidak mencoba untuk berkomunikasi dua arah ?

Secara psikologis, manusia dikelompokkan atas dua golongan kepribadian, yaitu  pribadi yang dependen dan independent. Dua golongan karakter ini merupakan golongan karakter yang secara alamiah merupakan bawaan sejak lahir.  Menurut kajian-kajian neuropsikologi, dua golongan karakter ini terbentuk karena ada fungsi-fungsi psikologis tubuh yang dapat memengaruhi kinerja otak. Saya mengutip ini dari seorang dosen Universitas Kristen Maranatha, Bandung. 

Karena kinerja tubuh inilah yang menciptakan ada dua golongan orang, yaitu yang lebih banyak menggunakan bagian otak depan yaitu adalah orang yang berperilaku mandiri, lebih mengutamakan logika dibandingkan perasaan dan cenderung independen. Biasanya, orang-orang seperti inilah yang memiliki pemikiran yang kritis dan cerdas. Mereka mampu mengkritisi segala hal dan dapat menilai mana yang kurang tepat dan mana yang sudah tepat harus dilakukan berdasarkan kemampuan berlogika yang mereka miliki. 

Walaupun, di lingkungan sekitar mereka banyak orang yang menganggap diri mereka bebal dan sulit diatur. Sementara itu ada golongan kedua, yaitu orang yang lebih banyak menggunakan bagian otak belakang  atau otak limbik, yaitu orang yang mengutamakan perasaan daripada logika. Orang yang menggunakan otak limbik inilah orang yang penurut. Orang-orang seperti ini adalah orang yang tenang, mudah diatur, dan mudah diajak Kerjasama. Saya tidak bermaksud menyebut mereka bodoh, namun mereka biasanya memiliki sifat ketergantungan yang tinggi karena mereka tidak dapat berdiri diatas diri mereka sendiri. 

Mereka kurang kreatif dalam mengaplikasikan ide karena mereka terbiasa menerima pemikiran orang lain dan hanya menerima argumen mentah-mentah tanpa dikritisi terlebih dahulu. Dua kepribadian ini tidak selalu murni bawaan dari lahir, namun juga didapat dari hasil interaksi dan sosialisasi mereka dengan orang lain. 

Misalnya, ada orang yang aslinya merupakan penurut namun karena kondisi lingkungan sekitar mereka yang banyak konflik dan pertikaian, hal-hal itu masuk ke alam bawah sadar mereka dan membentuk mereka menjadi pembangkang. Sama halnya dengan orang yang dari lahir sifat genetiknya adalah pembangkang. Karena orangtua yang otoriter, maka membentuk kepribadian mereka yang penurut.

Anda boleh saja menjadi seorang penurut. Bahkan saya sendiri adalah seorang penurut dan itu sudah merupakan bawaan dari lahir. Ini terbukti dari penilaian orang-orang terdekat termasuk keluarga saya. Orang dengan sifat penurut biasanya adalah orang yang tidak melakukan sesuatu sembarangan dan merupakan pribadi yang mau dibentuk serta menerima segala macam perbedaan dan perubahan. Namun, satu hal yang harus tetap diingat adalah: Jangan hidup seperti arus sungai. 

Arus sungai mengalir hanya mengikuti arah angin. Apakah arus sungai suatu waktu bisa melawan arah angin ? Arus sungai itu, apabila angin meniup ke utara maka ia akan tetap mengalir ke utara. Apabila angin meniup ke arah selatan, ia mengalir ke selatan dan begitu seterusnya. Arus sungai tidak pernah berlawanan dengan arah angin apapun jenis anginnya. Sayapun juga walaupun memiliki sifat penurut namun seringkali tidak mengkritisi dan menerima perintah mentah-mentah.

Apapun yang dikatakan yang penting saya hanya menuruti saja. Padahal seharusnya saya bisa memiliki pendirian dan bisa mengerti mana perintah yang benar dan salah. Intinya, kitab oleh saja menjadi penurut namun juga harus menjadi pembangkang yang cerdas. *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun