Mohon tunggu...
Benny Junaidy
Benny Junaidy Mohon Tunggu... Instructor

Selalu ada ruang untuk perbaikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Banjir Jabodetabek: Ujian Berat bagi Warga yang Sedang Berpuasa, Solidaritas Diperlukan.

6 Maret 2025   14:37 Diperbarui: 6 Maret 2025   14:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jabodetabek kembali dilanda banjir parah akibat hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir. Beberapa wilayah seperti Bekasi dan Bogor mengalami dampak terberat, dengan ketinggian air di beberapa titik mencapai 2 meter. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara fasilitas umum seperti jalan raya dan rumah ibadah turut terdampak. Banjir di Jakarta diperkirakan berasal dari luapan air Bendungan Katulampa, Bogor, yang saat ini berstatus Siaga 1. Arus deras yang mengalir ke Ibu Kota meningkatkan risiko kenaikan permukaan air di beberapa titik rawan banjir dalam waktu dekat.

Bencana banjir kali ini menjadi ujian berat bagi warga yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Banyak dari mereka yang kehilangan tempat tinggal sementara dan kesulitan mendapatkan makanan untuk sahur dan berbuka. Posko pengungsian yang tersedia berusaha memenuhi kebutuhan dasar, namun keterbatasan logistik membuat situasi menjadi lebih sulit bagi para korban banjir yang juga menjalani ibadah puasa. Di beberapa titik pengungsian, relawan berusaha menyediakan makanan dan air bersih agar warga tetap bisa menjalankan ibadah dengan baik. Selain itu, fasilitas ibadah juga disediakan agar para pengungsi tetap bisa menunaikan salat dan kegiatan keagamaan lainnya.

Menjelang Idul Fitri, banjir ini menambah kekhawatiran bagi warga, terutama yang terdampak secara ekonomi. Banyak yang kehilangan barang berharga dan mengalami kerugian materiil yang besar. Selain itu, akses transportasi yang terhambat akibat genangan air membuat aktivitas ekonomi terganggu. Sejumlah pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan jalur distribusi barang juga terdampak, yang berpotensi meningkatkan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran. Di tengah kondisi ini, banyak warga berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mempercepat penanganan banjir dan pemulihan wilayah terdampak. Program bantuan sosial dan relokasi pengungsi perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal sebelum perayaan Idul Fitri tiba.

Pemerintah daerah dan instansi terkait telah dikerahkan untuk menangani banjir, namun upaya yang lebih besar diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga. Langkah-langkah yang harus segera dilakukan antara lain memastikan evakuasi dan penyaluran bantuan berjalan dengan cepat dan merata, meningkatkan sistem pengendalian banjir untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, menyediakan dana darurat bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, serta memastikan respons cepat antara BNPB, BPBD, Kementerian Sosial, dan pihak swasta dalam penanganan banjir. Selain dampak langsung dari banjir, risiko kesehatan juga menjadi perhatian utama. Air banjir yang bercampur limbah dan kotoran berpotensi menyebarkan penyakit seperti diare, leptospirosis, dan infeksi kulit. Selain itu, aliran listrik yang masih aktif di beberapa daerah tergenang meningkatkan risiko korsleting dan sengatan listrik. Warga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas. Jika kondisi semakin memburuk, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tidak mengambil risiko berada di dalam rumah yang terendam air.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun