Mohon tunggu...
M. Rio Aldino
M. Rio Aldino Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger and Vlogger

Social media and Content Specialist, selengkapnya tentang aktivitas saya di dunia blogging silahkan kunjungi https://www.ninggalinjejak.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

MEA 2016, Bangkit Dan Tunjukan

10 Januari 2016   18:24 Diperbarui: 10 Januari 2016   19:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MEA 2016, sudah siapkah kita? Dari definisinya dijelaskan jika MEA adalah suatu lingkup perdagangan bebas antar Negara Asia Tenggara baik pelakunnya para pengusaha kelas atas, menengah, bahkan kelas pedagang-pedagang kecil demi mencapai tujuan bersama Negara-negara Asia Tenggara di tahun 2020, MEA 2016 telah diresmikan sejak 31 desember 2015 dan diharapkan dapat mengangkat derajat dan meningkatkan daya saing Negara-negara Asia Tenggara di mata dunia baik di bidang Ekonomi, Pendidikan, Politik, dan sebagainya.

MEA dapat menjadi pendorong bagi terciptanya salah satu ruang atau forum perdagangan global di dunia. Seberapa berpengaruhkah penyelenggaraan MEA 2016 bagi stabilitas Ekonomi Negara-negara ASEAN? Tentu sangat berpengaruh, disini adalah peluang bagi para pengusaha baik swasta maupun pemerintah untuk meningkatkan dan memperbaiki stabilitas ekonomi Negara mapun perusahaan dengan memperkenalkan produk-produk asli perusahaan produk asli dalam negeri, adu kualitas dan persaingan dagang akan sangat terasa di MEA 2016. Dengan terselenggarannya MEA 2016 akan membuka banyak peluang bagi Indonesia untuk memperbaiki system perekonomian nasional, menguatkan kembali nilai rupiah, serta menekan angka pengangguran karena tentu saja peluang kerja akan banyak terbuka bagi tenaga-tenaga kerja potensial Indonesia yang masih dalam proses mencari lapangan pekerjaan atau menganggur. Yang masih fress dibenak masyarakat Indonesia adalah melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar beberapa waktu yang lalu bahkan sekarang kondisi nilai tukar rupiah belumlah normal, sekarang seharusnya menjadi titik balik bagi pemerintah Indonesia untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah terjadi terhadap mata uang Indonesia tersebut. Banyak hal dan cara yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia untuk menstabilkan Rupiah, menghasilkan, mempromosikan serta menggunakan produk-produk asli dalam negeri dengan menggurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri dapat menjadi cara yang cukup ampuh untuk meningkatkan kualitas ekonomi bangsa dan tentu hal itu juga akan berdampak serius terhadap stabilitas nilai mata uang rupiah. Terlihat perkembangan rupiah di awal tahun 2016. Per 7 Januari 2016 Dollar ditetapkan menguat 10.000 poin. Sementara per 8 Januari 2016 USD melemah menjadi -43,00. Diharapkan nilai rupiah Indonesia bisa kembali normal demi menjunjung kesejahteraan rakyat.

          Di bidang ketenagakerjaan tentu akan menjadi salah satu fokus utama bagi pemerintah Indonesia untuk menekan angka pengangguran yang setiap tahunnya bertambah. Tersediannya banyak lapangan pekerjaan membuat tugas pemerintah sedikit diringankan karena masyarakat dapat dengan sendirinya memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan skill dan latar belakang pendidkan masing-masing. Tapi ironisnya masih banyak saja masyarakat yang belum paham akan arti dari Masyarakat Ekonomi Asean 2016 atau MEA 2016, padahal hal ini terus menerus di bahas di lini media massa dan lingkungan masyarakat sekitar, akan sangat merugikan jika masyarakat tidak dapat mengambil peran atau ikut andil dalam penyelenggaraan MEA 2016. Kurangnya sosialisasi secara langsung dari pemerintah merupakan kendala utama dari ketidakpahaman masyarakat akan pelaksanaan MEA 2016, mereka hanya dijejali dengan kabar-kabar singkat dari lini media massa tanpa mengetahui pengertian, fungsi serta dampak penyelenggaraan MEA 2016 terhadap kemajuan bangsa. Dibutuhkan gerak cepat dari pemerintah Indonesia baik Pusat, Propinsi, maupun Daerah untuk mengatasi gagal paham yang dialami sebagian masyarakat Indonesia saat ini. Sebuah penelitian dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) setidaknya tercatat ada sekitar 30% dari masyarakat Indonesia yang belum mengerti akan penyelenggaraan MEA 2016. Maka mulailah mencari tahu dan mencari peran kita di MEA 2016.

Bagi tenaga kerja potensial Indonesia tidak cukup jika hanya mengandalkan Ijazah pendidikan untuk dapat bersaing di MEA 2016, dibutuhkan skill dan kecerdasaan disini agar dapat memanfaatkan segala peluang yang ada. Setidaknya ada 4 hal penting yang dapat menunjang kita agar dapat berbicara banyak di MEA 2016, yaitu :

1. Bahasa

Disini kita tidak hanya bekerjasama dengan orang-orang dan pengusaha dalam negeri, tentu partner kita akan bervariasi  karena ini sistemnya pasar bebas, para pengusaha dan Investor asing tentu telah mempersiapkan diri mereka untuk dapat bersaing dan memilih rekan kerja yang sepadan bagi perusahaan dan program kerja mereka. Penguasaan bahasa asing sangat penting dan ditekankan untuk bisa agar mempermudah menjalin komunikasi terkhususnya bahasa Internasional  bahasa Inggris.


2. Negosiasi dan Mediasi

Negosiasi dan Mediasi merupakan factor penting lainya yang tentu dapat menentukan keberhasilan sesorang pelaku ekonomi atau pengusaha di MEA 2016. Negosiasi dan mediasi yang baik akan menimbulkan keuntungan tersendiri, dimana prinsip negosiasi dan mediasi sejatinya adalah unuk mencapai kesepakatan bersama yang saling menguntungkan, pandai bernegosiasi akan memudahkan jalan kita dalam menempuh MEA 2016. Bagi seseorang yang senang berorganisasi tentu tidak asing lagi dengan kata Negosiasi dan Mediasi.

3. Public Speaking

Kemampuan berbicara di depan public secara langsung atau public speaking menjadi modal selanjutnya yang harus dimiliki. Tidak cukup dengan kepintaran saja, kemampuan public speaking yang baik tentu mempermudah kita dalam menyampaikan ide-ide dan mempengaruhi orang lain untuk dapat bekerjasama dan mencari keuntungan bersama.

4. Networking

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun