Â
"Lidah tak bertulang", peribahasa ini menggambarkan bahwa lidah manusia tidak memiliki tulang, tetapi dapat menyebabkan luka atau kerugian yang mendalam. Lidah adalah salah satu nikmat besar yang diberikan Allah kepada manusia. Lidah juga adalah raja atas semua anggota tubuh. Jika ia lurus, niscaya semua anggota tubuh pun ikut lurus. Jika ia bengkok, maka bengkoklah semua anggota tubuh. Dengan lidah, kita bisa berbicara, berkomunikasi, menyampaikan kebaikan, maupun mengekspresikan perasaan.
Namun, jika tidak dijaga, lidah bisa menjadi sumber dosa besar yang merusak hubungan manusia dengan sesama, bahkan dengan Allah SWT. Lidah merupakan cikal bakal utama tersebarnya ujaran kebencian, cacian, hinaan, makian, hingga ungkapan-ungkapan kasar dan rasial beredar menyakiti hati orang. Oleh karena itu, larangan yang harus dihindari adalah menyampaikan ujaran kebencian, menjaga lidah atau mulut dari ketidaksukaan terhadap seseorang atau sesuatu yang kerap membuat kita cepat panas sehingga yang keluar dari lidah kita adalah api yang membakar hati orang-orang lain. Menjaga Lisan adalah ajaran penting dalam islam karena ucapan yang keluar dari mulut kita bisa membawa kebaikan besar, tapi juga bisa menjerumuskan ke dalam dosa besar. Selain itu, lidah juga bisa menjadi sebagai anugerah sekaligus sebagai ujian bagi kita. Lidah sebagai anugerah memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Sebagai alat untuk berbicara dan berkomunikasi serta sebagai pembeda manusia dari makhluk ciptaan Allah SWT lainnya.
2. Untuk mengucapkan dzikir, doa, dan membaca Al-Qur'an yang bernilai ibadah.
3. Menyampaikan kebaikan dan ilmu yang bisa menjadi amal jariyah.
4. Menunjukkan rasa Syukur melalui pujian kepada Allah dan kata-kata positif.
Lidah sebagai ujian, yaitu:
1. Ghibah (menggunjing) dan namimah (adu domba).
2. Bohong, fitnah, dan sumpah palsu.
3. Ucapan kasar, menghina, dan menyakiti orang lain.