Sebagian orang boleh bilang Arcandra malang. Arcandra korban dari amburadulnya administrasi negara.
Buktinya, Arcandra tetap lolos sebagai menteri padahal mengantongi paspor Amerika Serikat. Banyak yang bertanya, kok bisa itu terjadi?
Sebagian juga ada yang bilang, Arcandra tak jujur dengan Jokowi atau orang yang merekomendasikan Arcandra ke Jokowi sebagai menteri. Jokowi dibohongi Arcandra.
Tapi administrasi negara ini memang bobrok, ketika Arcandra memilih jadi warga negara Amerika. Namun dalam waktu bersamaan, paspor Indonesia tetap berlaku.
Setidaknya, kata Arcandra, hingga 2017. Mengapa itu bisa terjadi. Bikin KTP di daerah baru saja, pasti kita diminta mencabut KTP di daerah lama terlebih dahulu.
Apalagi pindah kewarganegaraan. Administrasi negara mana yang bobrok, ya Amerika Serikat dan Indonesia. Dua-duanya bobrok.
Memang hingga kini, semua masih dugaan dan spekulasi liar. Pemerintah tidak menjelaskan alasannya.
Begitupun Arcandra yang memilih diam dan tak banyak bicara. Berulang kali media meminta konfirmasi dari Arcandra, namun yang keluar dari mulutnya masih kata-kata bersayap dan bukan fakta dan data.
Saya melihat diamnya Arcandra membuat prinsip hidup Arcandra terlihat. Arcandra seolah tidak pusing dengan pencopotan jabatannya.
Keseharian Arcandra yang memilih terus dekat dengan Tuhannya, terlihat. Karena media terpaksa memburu pernyataan Arcandra dan secara tidak sengaja publisitas kedekatan Arcandra kepada Tuhannya terlihat.
Inilah hikmah terbesarnya menurut saya. Siapapun kita, siapapun Arcandra harusnya tetap mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhan tidak butuh jabatan kita ketika kelak kembali menghadapNya.