3. Pilih lingkungan yang positif
Memilih lingkungan yang positif sangat penting agar anak terhindar dari pengaruh buruk, termasuk narkoba. Lingkungan yang positif adalah tempat di mana anak mendapat dukungan, dorongan untuk melakukan hal-hal baik, dan berteman dengan orang-orang yang memiliki kebiasaan sehat.
Teman-teman yang mendukung juga dapat membantu anak menolak ajakan yang berisiko, seperti penyalahgunaan narkoba.
4. Ikuti kegiatan positif
Orang tua sebaiknya mengarahkan anak untuk aktif dalam kegiatan sekolah, komunitas, atau kelompok hobi yang bermanfaat. Jika anak berada di lingkungan yang sehat, kesempatan terpapar narkoba pun akan semakin kecil.
Libatkanlah anak dalam aktivitas olahraga, seni, atau komunitas yang bermanfaat. Kegiatan ini dapat menjadi tempat menyalurkan energi dan kreativitas, sekaligus membangun rasa percaya diri.
5. Kenali tanda-tanda awal penyalahgunaan
Mengenali tanda-tanda awal penyalahgunaan narkoba sangat penting agar masalah bisa segera ditangani. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain perubahan perilaku, seperti anak menjadi pendiam, mudah marah, atau tiba-tiba sering menghindari keluarga dan teman.
Selain itu, penurunan prestasi di sekolah, sering bolos, atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya disukai juga bisa menjadi peringatan. Jika orang tua atau keluarga melihat ciri-ciri tersebut, jangan ragu untuk berdiskusi secara baik-baik dengan anak dan tunjukkan kepedulian tanpa menghakimi.
6. Belajar untuk mengatakan “tidak”
Para remaja sering kali ingin diterima di lingkungannya, sehingga bisa saja mereka tergoda untuk mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya, meski itu sebenarnya salah, termasuk mencoba narkoba.