Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MTsN 1 Bandar Lampung: Refleksi Semester Ragil dan Dzaky

15 Juli 2025   21:21 Diperbarui: 15 Juli 2025   20:45 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semester ini membawa beragam pengalaman bagi siswa-siswi MTsN 1 Bandar Lampung, termasuk M. Ragil Dwi Putra dari kelas 7b dan Dzaky Aulia Wijaya dari kelas 7g. Keduanya memiliki cerita unik tentang perjalanan belajar dan pertumbuhan mereka di madrasah.

Bagi Ragil, pelajaran Fikih menjadi favoritnya. Ia mengungkapkan, "Fikih, karena pelajarannya seru," dan menambahkan, "karena bisa belajar tentang ilmu Islam seperti wudhu, dll." Namun, semester ini tidak lepas dari tantangan. Ragil merasakan "banyaknya tugas seperti PR, menghafal" sebagai hambatan terbesarnya. Meski begitu, ia melihat peningkatan pada dirinya dengan menjadi "lebih giat belajar" dibandingkan semester sebelumnya. Untuk semester depan, Ragil memiliki target ambisius, yaitu "menembus peringkat 10" besar.

Momen-momen menyenangkan yang dialami Ragil meliputi "kerja kelompok, mabit, dll," yang menunjukkan pentingnya interaksi sosial dan kegiatan bersama teman bagi dirinya. Di sisi lain, hal yang kurang menyenangkan adalah "tugas dadakan" yang kerap muncul. Dalam implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Ragil menunjukkan konsistensi dalam beberapa aspek, dengan nilai 3 untuk Bangun Pagi, Beribadah, dan Tidur Cepat, serta nilai 4 untuk Makan Sehat dan Gemar Belajar, dan nilai 5 untuk Berolahraga dan Bermasyarakat.

Sementara itu, Dzaky Aulia Wijaya dari kelas 7g memiliki preferensi berbeda. Meskipun awalnya ia tidak bisa menentukan pelajaran favorit, ia kemudian menyebut Bahasa Indonesia sebagai pelajaran yang paling disukainya. Dzaky merasa "tidak ada" tantangan besar dalam belajarnya semester ini, yang menunjukkan kelancaran dalam proses belajarnya. Ia merasakan peningkatan dalam "sikap"nya dibanding semester sebelumnya dan memiliki harapan "lebih baik lagi" untuk semester depan. Target Dzaky cukup spesifik, yaitu "wisuda tahfidz," menunjukkan fokusnya pada pengembangan diri di bidang agama.

Berbeda dengan Ragil, Dzaky tidak menyebutkan hal-hal yang kurang menyenangkan. Dalam 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Dzaky menunjukkan nilai sempurna (5) untuk semua kebiasaan, yaitu Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat, menggambarkan komitmennya yang tinggi terhadap kebiasaan positif.

Melalui cerita Ragil dan Dzaky, kita bisa melihat bahwa setiap siswa di MTsN 1 Bandar Lampung memiliki pengalaman belajar yang berbeda, tantangan yang unik, serta harapan dan impian yang beragam untuk masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun