Festival Krakatau: Semangat Kemeriahan Krakatau Run

Semangat kemeriahan Krakatau Run 2025 begitu terasa, tidak hanya dari para pelari profesional, namun juga dari beragam kisah inspiratif para pesertanya. Dari berbagai penjuru Lampung, mereka datang dengan motivasi dan cerita yang berbeda, namun disatukan oleh semangat untuk berlari dan merasakan euforia Festival Krakatau 2025.

1. Winarno, pria berusia 55 tahun dari Bandar Lampung, adalah salah satu wajah antusias di kategori 5K. Bagi Winarno, Krakatau Run 2025 merupakan event lari ke-2 hingga ke-5 kalinya. Ia termotivasi untuk meramaikan Festival Krakatau 2025 dan lebih mengenal Lampung. Setiap sore, Winarno rutin berlatih lari di Stadion Pahoman, mempersiapkan diri secara mandiri. Momen paling berkesan baginya di hari H adalah suasana yang sangat ramai, dengan sekitar 1250 peserta memulai lari dari Lapangan Korpri.

2. Dari Tulang Bawang, hadir Lovely Safarina, wanita berusia 50 tahun yang memilih kategori 10K. Ini juga merupakan event lari ke-2 hingga ke-5 kalinya bagi Lovely. Motivasi utamanya sangat sederhana namun kuat: lebih mencintai olahraga. Persiapannya dilakukan dengan berlatih secara teratur. Yang membuat pengalamannya semakin istimewa adalah ia mengikuti kegiatan ini bersama anaknya. Momen paling tak terlupakan di hari H baginya adalah foto selfie yang mengabadikan kebersamaan tersebut.

3. Pasangan pelari dari Lampung Selatan, Jimz dan Ayu Duanda Anggraini, membawa cerita berbeda. Jimz, pria 31 tahun, seorang veteran lari dengan lebih dari 5 kali pengalaman, mengikuti kategori 5K. Ia ingin turut serta meramaikan Festival Krakatau 2025. Persiapan Jimz sangat serius, ia berlatih setiap hari demi menaklukkan "tanjakan" rute Balam yang terkenal. Bersama teman-temannya, ia mengingat dengan jelas rute tanjakan yang menantang di hari H.

4. Sementara itu, Ayu Duanda Anggraini, wanita berusia 32 tahun yang juga memiliki lebih dari 5 kali pengalaman lari, memilih kategori 10K. Motivasi Ayu cukup unik, ia ingin melihat festival budaya dan persiapannya bahkan sampai niat "ngonten". Ia menikmati kegiatan ini bersama teman-temannya, dan hal yang paling ia ingat adalah "Zumba party bikin pecah, seru bangettt!" yang menambah semarak acara.

5. Dian Septiana, 38 tahun dari Bandar Lampung, ikut serta dalam kategori 5K. Ini adalah kali ke-2 hingga ke-5 baginya. Motivasi Dian adalah rasa ingin tahu. Ia mempersiapkan diri dengan latihan tiap minggu dan mengikuti kegiatan ini bersama teman. Momen yang paling diingatnya di hari H adalah "Baju", mungkin merujuk pada jersey atau atribut lari yang ia kenakan.

6. Krakatau Run 2025 juga menjadi ajang perdana bagi beberapa peserta muda. Bintang Kenzie Radmila, remaja 13 tahun dari Kota Bandar Lampung, menjajal kategori 5K untuk pertama kalinya. Motivasi Bintang sederhana: "Mo ikutan aja". Ia mempersiapkan diri dengan lari pagi bareng teman-teman keliling komplek dan ditemani sang ibu. Hal yang paling ia ingat di hari H adalah "Bangun subuh subuh".

7. Sama halnya dengan Jafar, remaja 16 tahun dari Bandar Lampung, yang juga mengikuti kategori 5K untuk pertama kalinya. Jafar bertekad menambah pengalaman event lari. Persiapannya serius, setiap hari lari 5K secara mandiri. Kejadian paling diingatnya di hari H adalah "ada Mirzani" (Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M., Gubernur Lampung ), sebuah momen tak terduga yang menjadi kenangan.

8. Fachmi, 26 tahun dari Bandar Lampung, adalah pelari berpengalaman di kategori 10K. Bagi fachmi, yang ini adalah event lebih dari 5 kali, alasannya mengikuti acara ini adalah seru. Persiapannya hanya dengan latihan. Ia mengikuti kegiatan ini sendiri, dan momen yang paling diingatnya adalah "baik".

9. Trio, 39 tahun dari Bandar Lampung, mengambil bagian dalam kategori 5K. Untuk event lari ke-2 hingga ke-5 kalinya ini, motivasinya adalah sehat. Ia mempersiapkan diri dengan warm up dan berlari bersama keluarganya. Momen yang paling diingatnya di hari H adalah "Seru".

10.