Download bukti kunjungan:Â https://drive.google.com/drive/folders/1rfrzcL3F1ihdoCGXsi31j5lusxOQNxcV?usp=sharingÂ
Suara gemerisik halaman buku yang dibalik, bau kertas tua yang khas, dan bisikan-bisikan tertahan adalah melodi harian di perpustakaan MTsN 1. Bagi kelas 8B di bawah bimbingan Walikelas Rafiqa Sari, perpustakaan bukan sekadar tempat meminjam buku. Ia adalah ruang kecil yang terasa hidup, penuh dengan aroma petualangan dan keingintahuan yang tak pernah padam. Di balik rak-rak kayu yang menjulang, tempat ribuan kisah dan ilmu bersemayam, satu nama berulang kali muncul di daftar peminjaman: Dara Calista Azalia Suresman.
Dara bagaikan angin puyuh literasi, melesat dari satu topik ke topik lain dengan kecepatan yang menakjubkan. Hari ini, mungkin ia membenamkan diri dalam lembaran-lembaran tebal buku IPS kelas 8, esoknya sudah berpindah ke Bahasa Arab yang penuh dengan aksara asing, dan lusa, entah bagaimana, ia sudah tenggelam dalam Das Kapital Karl Marx yang berat. Komentarnya saat mengembalikan buku selalu menguar antusiasme yang menular:
"Sangat bermanfaat karena saya mendapatkan banyak ilmu dan kosa kata baru yang membuat saya keren seperti orang Arab asliii," tulisnya, mungkin sambil membayangkan dirinya mengenakan sorban.
"Sangat bagus, saya jadi tahu tentang keuangan dan perekonomian," komentarnya, menunjukkan pemahaman yang melampaui usianya.
"Sangat menyenangkan dan seru untuk dipelajari," ia menambahkan, dengan guratan tulisan tangan yang energik.
Namun, Dara bukan satu-satunya bintang di galaksi literasi ini. Carissa Azkadina Velda menjelajah dunia pengetahuan dengan langkah yang sama bersemangatnya. Dari keajaiban Tumbuhan yang menyajikan aroma dedaunan segar, ia beralih ke Menebar Cahaya Islam yang seolah menyebarkan kehangatan, lalu mendalami Bunda, Ajarkan Aku Mengaji yang menenangkan jiwa, hingga menyelami labirin Ensiklopedia Sirah yang mendebarkan. Saat mengembalikan buku, sentuhannya pada kertas terasa begitu hati-hati, dan komentarnya tak kalah memukau:
"Buku ini sangat keren, saya jadi tahu tokoh-tokoh saat zaman nabi dari huruf A-Z," tulisnya dengan bangga.
Azmy Amalia Qisthi punya gaya yang unik, bahkan bisa dibilang nyentrik. Komentarnya saat mengembalikan buku Keajaiban Pancaindra justru berhasil membuat senyum merekah di wajah Pustakawan Laksmi Holifah yang sering kali menyaksikan interaksi siswa di meja sirkulasi:
"Mancing mania mantap jaya! Seru sekali!" tulis Azmy, entah apa korelasinya dengan pancaindra, tapi energinya terasa begitu menular.
Di sisi sains, Yasyfa Maulida meminjam buku yang terdengar serius dan berbau teknologi: Membuat Aplikasi Web Database Dinamis. Jemarinya mungkin sudah membayangkan deretan kode. Komentarnya singkat namun padat, menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada dunia digital: