Langit Kudus perlahan berubah kelam saat hujan gerimis turun seperti bisikan dari langit. Udara malam yang lembap membawa aroma tanah basah, menelusup dari celah-celah jendela yang sedikit terbuka. Di sudut ruang kerjanya, Fitiyanto menyiapkan diri. Secangkir teh jahe hangat mengepul, aroma rempahnya menenangkan. Pukul 18.50---sepuluh menit menuju waktu yang telah ia tandai berhari-hari: Webinar GCE Banten #Persegi 124.
Malam ini, ia bukan sekadar guru, melainkan narasumber. Topiknya: "Ciptakan Pengalaman Belajar Seru dan Interaktif bersama Assemblr EDU dan belajar.id."
Dari SDN 1 Kedungdowo, Kudus, ia membawa cerita dan praktik nyata tentang bagaimana teknologi bisa mengubah suasana belajar.
Layar laptop menyala terang, kontras dengan remang kamar yang hanya diterangi lampu meja. Di dalam ruang virtual, peserta mulai berdatangan. Suara notifikasi masuk berdenting lembut, mengisi keheningan seperti denting gelas di malam jamuan.
Lalu muncul suara ramah, penuh percaya diri:
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam, Bapak/Ibu hebat semua."
Itulah suara Susi Maeli Daryani, M.Pd., moderator malam ini---guru dari SMAN 7 Kota Serang, Banten.
Suaranya jelas dan tenang, seperti embun yang turun di daun---membuka acara dengan tutur yang tertata, membacakan susunan kegiatan, dan memperkenalkan sang narasumber dengan hangat.
Fitiyanto pun memulai. Ia berbagi kisah tentang hari-hari saat murid-muridnya menyentuh layar ponsel untuk melihat planet yang berputar, tentang rasa takjub mereka saat gambar dua dimensi berubah menjadi objek hidup di ruang kelas. "Dengan Assemblr EDU, pelajaran bukan lagi sekadar membaca, tapi merasakan," ujarnya sambil menunjukkan visual-visual yang mengundang decak kagum.