Mohon tunggu...
Ahmad Rudi Hamzah
Ahmad Rudi Hamzah Mohon Tunggu... -

Semua akan baik-baik saja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pekerjaan yang Mengubah Diri Sendiri

28 Juli 2013   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada seorang bidan, ditugaskan di tempat terpencil. Sudah terpencil, susah aksesnya, tidak ada listrik, air bersih terbatas, ditambah lagi, satu kampung itu tidak percaya dengan bidan. Mereka lebih percaya dengan dukun beranak. Sedikit saja selentingan bilang bahwa bidan itu benar orangnya, maka bukan cuma ditolak, dia juga dibenci. Aduh malang sekali nasibnya. Datang dengan penuh idealisme, sekarang menghadapi kebencian orang yang justeru ingin dibantunya. Apa yang harus dia lakukan? Pulang? Kembali ke kota, ke tempat yang lebih menghargai, tempat yang lebih mudah, semua serba ada?

Tidak. Bidan jagoan kita ini menjawab, "Saya datang untuk membantu. Niat baik saya bulat. Tidak sekarang, besok lusa mereka akan mengerti. Saya tidak akan berhenti." Besok lusa jelas adalah rahasia Allah, tapi dengan niat yang kokoh seperti itu, sungguh kemudahan dan keberkahan akan menghampirinya. Bukan lagi soal gagal atau berhasil mengubah cara berpikir orang sekampung, tapi pekerjaannya telah mengubah dirinya sendiri menjadi lebih baik.

Juga ada seorang guru, sama, dia ditugaskan di tempat terpencil, meski tidak terpencil2 amat. Kota kecamatan. Di sekolah itu ternyata banyak guru2 lain yang berbeda pendapat. Dikit2 iuran murid, dikit2 membeli buku, seragam, studi tour, pun dana bantuan dari pemerintah dibagikan saja kepada komite sekolah. Jagoan guru kita ini sudah pusing menghadapi murid-murid yang ditelantarkan selama ini, juga pusing menghadapi rekan sejawat yang membencinya. Bilang sok suci, bilang kalau kami ketahuan, awas saja, pasti kamu yang lapor. Belum lagi ancaman2 serius lainnya. Apa yang harus dia lakukan? Pulang? Kembali ke kota? Ngajar di sekolah swasta internasional yang gajinya jelas berkali2 lipat? Dikelilingi kolega yang sama hebatnya, punya murid yang pintar2 dan wangi?

Tidak. Dia hanya berkata pelan, "Saya adalah guru. Saya harus mulai mendidik saya sendiri sebelum mendidik murid2. Insya Allah niat saya lurus dan tulis. Besok lusa pasti ada perubahan." Besok lusa jelas adalah rahasia Allah, Kawan. Tapi Allah selalu bersama orang2 yang sabar dan kokoh. Kita tidak lagi bicara perubahan di sekolah itu, kita bicara tentang bagaimana profesinya sebagai guru telah mengubah dirinya sendiri menjadi lebih baik.

My dear anggota page, ada banyak sekali orang2 yang terus memperbaiki diri lewat pekerjaan yang dia tekuni. Ketika pekerjaan itu menjadi bagian hidupnya yang amat dia cintai. Bidan ini, guru ini, jelas tidak lagi kasat mata kita sebut bidan dan guru. Bagi mereka pekerjaannya adalah: terus tulus berbuat baik. Menjadi bermanfaat bagi banyak orang--meskipun orang lain itu membenci bahkan menganggap musuh.

Maka, semoga pekerjaan yang kita lakukan juga seperti ini. Pekerjaan yang mampu mengubah diri kita sendiri. Itu sungguh menakjubkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun