Mohon tunggu...
Marihot Simamora
Marihot Simamora Mohon Tunggu... -

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gaya Komunikasi "Renyah" Bupati Muda

2 November 2018   11:24 Diperbarui: 2 November 2018   22:44 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KABUPATEN Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh orang muda. Saat dilantik 24 Mei 2017 lalu, usia Bakhtiar Ahmad Sibarani belum sampai 33 tahun. Lalu bagaimana dia bekerja?

Bakhtiar datang ke kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan. Ratusan warga sudah berkumpul. Mereka duduk di tikar plastik dibawah tenda biru yang diikat seadanya. Suasananya benar-benar sangat sederhana dan mengalir.

Setelah melepas sendal jepitnya, Bakhtiar yang saat itu mengenakan stelan safari coklat langsung berbaur duduk di tikar bersama warga. Mereka makan bersama, nasi bungkus.

Agenda makan siang bersama rakyat ini untuk menyerap aspirasi pembangunan. Bupati tidak mengikutsertakan para kepala dinas, hanya camat dan lurah setempat yang hadir.

Usai makan, bupati membuka dialog terbuka. Uniknya tidak perlu formal seperti memperkenalkan diri yang menyita waktu. Bahkan bupati meminta agar warga langsung saja menyampaikan apa aspirasinya, istilahnya  "to the point".

Satu persatu warga yang menyampaikan usul, keluhan, hingga permintaan diladeninya. Dialog itu berjalan "renyah". Sesekali Bakhtiar malah berguyon yang membuat warga ikut tertawa. Dia juga sempat bernyanyi dua lagu.

"Siapa lagi, silahkan. Tapi jangan yang bersifat masalah pribadi ya, yang memang untuk kepentingan bersama lah, yang prioritas. Para camat dan lurah dicatat semua ya," ujarnya.

Warga terlihat secara antusias menyampaikan aspirasi masing-masing. Mulai dari perbaikan jalan, meminta bantuan pendidikan, tambahan honor untuk tenaga pendidik, pembuatan bak penampungan air bersih, hingga pembinaan organisasi kepemudaan dan fasilitas olahraga.

Tidak hanya menyerap apsirasi, pada setiap kesempatan itu dia selalu mensosialisasi pesan-pesan kamtibmas dan sadar hukum.

Menurutnya itu sangat penting dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Diantaranya tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan praktek judi.

Oleh bupati, beberapa aspirasi langsung disikapi dengan memberi uang tunai, seperti untuk membeli keperluan olahraga, kostum dan uang pembinaan organisasi kepemudaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun