Foto: Truk gandeng yang melintas di Jalan Rampah-Poriaha.
Selain itu, belum ada bengkel atau pun tambal ban yang memadai. Begitu juga rumah makan yang sekaligus dapat menjadi "rest area". Yang ada hanya warung-warung kecil.
Akhirnya perjalanan kami hari itu tembus ke Rampah dalam waktu sekitar 35 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam. Semoga mulusnya Jalan Rampah-Poriaha dapat memperkuat simpul kawasan ekonomi lintas barat. (*)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!