Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bunda Maria Sang Formator Iman

24 Maret 2021   22:34 Diperbarui: 24 Maret 2021   22:52 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maria mengandung ( katolik.com )

 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

(  Yoh  2: 1-11) 

Dalam  kisah  diatas,  Maria  menegaskan  kepada  Yesus  bahwa  saatnya  telah  tiba  dengan  keyakinannya menyuruh  para  pelayan "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Maria  yakin  puteranya  akan  bertindak, berbuat  sesuatu.  Dengan  kepercayaan  itu  seolah  Maria  mau  berkata  kepada  puteranya: "Ayo Yesus, berbuatlah, persiapanmu  sudah  cukup!,masa  noviciatmu  sudah  selesai!  Inilah  saatnya  melakukan  kehendak  Bapa!, Bapa-Mu  dan  Bapaku!

Maria (lukisan Sr Maresa Lillye SND )
Maria (lukisan Sr Maresa Lillye SND )
Sebagai  formator  iman  tugas  Maria  tetap  berlanjut, kendati  Yesus  puteranya, mati  disalib. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

(  Yoh  19: 26 -27)

Saat  itulah  Yesus  mempercayakan  para  Rasul sebagai  soko  guru berdirinya  gereja  perdana yang  diwakili  oleh  Yohanes, kepada  perlindungan  dan  pendampingan  bundanya. Sebagai  formator  iman  bunda  Maria  senantiasa  hadir, ketika  Roh  Kudus  turun  atas  Para  rasul.

Bunda  Maria  siap  mendampingi, menghibur, menguatkan, menasihati, mempersiapan  makanan  jasmani  dan  Rohani  kepada  para  rasul dan  gereja  Puteranya,  dulu, kini, dan  sampai  akhir  jaman.  Dialah  formator  iman  teladan  kita. Wanita  pertama  yang paling  setia

untuk  melaksanakan  janji  dan  kehendak  Allah, serta  memulihkan  kita  dari  kutuk  dosa.kejatuhan  EVA dipulihkan oleh  AVE MARIA ***

Note :  Sumber  Injil  Lukas  dan  Yohanes, 

Oleh Sr  Maria  Monika  SND

25  Maret, 2021

Artikel  ke :  303

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun