Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bunda Maria Sang Formator Iman

24 Maret 2021   22:34 Diperbarui: 24 Maret 2021   22:52 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maria Annunciation ( Harap iman kasih.com )

(  Luk  1:46 -- 55)

Jiwa, roh, budi, pikiran, kehendak  dan  diri  pribadi  Maria  adalah  agung  dan  suci  karena  terbuka  akan  karya  rahmat Allah.  Roh  Allah  bekerja  dengan  leluasa  untuk  semakin  memurnikan  dan  menyucikan  dirinya.

Sebagai  Formator  Maria  memiliki  segala  sifat  untuk  mengandung , melahirkan serta mendidik  Yesus  dengan keibuan  insani  dan kepekaan  ilahi, yang  kodrati  dan  adikodrati, yang  manusiawi  dan  ilahi  menyatu  dalam  diri  Maria.

Tidak  hanya  untuk  mendidik  dan  mendampingi  Putranya  Yesus, tapi  juga  untuk  mendampingi dan  memberi  hiburan, semangat, dukungan, motivasi,kekuatan  doa  dan  berkat  bagi  para  rasul, gereja katolik  yang  didirikan  putranya, hingga  saat  ini  dan  akhir  jaman.

Jika  dibuat  perbandingan  apa  yang  telah  di  dilakukan  Hawa  ( Eva ) dan  apa  yang  telah  dilaksanakan  oleh  Bunda  Maria maka  bisa  ditarik  benang  merah  untuk  melihatnya  sebagai  berikut :

Maria  adalah  Hawa  yang  Baru

Eva memegang pohon itu  dan berhasrat akan  Keilahian untuk  menyamai  Allah  dia  melanggar  perintah  Allah, dan menyadari bahwa ia telah menjadi telanjang

Maria menerima Keilahian dalam rahimnya  dan membungkusnya dalam mantel keselamatan serta  menjalankan  segala  kehendak  Allah  yang  telah  dimulai  dalam  dirinya.

  • Eva mendengarkan Malaikat Kegelapan
  • Eva mengambil buah -- agar menjadi seperti Allah
  • Eva  memberikan buah itu kepada laki-lakinya, Adam
  • Adam dan  Eva tidak  taat kepada Allah di Taman
  • Adam dan  Eva membawa kematian dan tidak diizinkan untuk makan dari pohon kehidupan
  • Maria mendengarkan Malaikat Allah
  • Maria menerima buah -- dan menjadi bait Allah
  • Maria melahirkan buah, Yesus, Sang Adam baru
  • Yesus megucapkan janji ketaatannya di Taman
  • Yesus tergantung di Pohon kehidupan dan kita menikmati buahya dalam Ekaristi, penawar dosa

Wanita itu mengambil buah dari pohon pengetahuan akan yang baik dan buruk  agar menjadi seperti Allah.  Pria itu mengikuti sesudahnya dan keduanya menyadari telah menjadi telanjang.

.... dan menerima Buah dalam rahimnya. Melalui Allah yang berdiam di dalam dirinya, manusia diilahikan  mereka menjadi seperti Allah: anak-anak Allah di dalam Putera. Maria, Eva yang baru  Maria, seperti bulan  yang memancarkan Keilahian Puteranya - Ia memuliakan Tuhan! Maria menjelmakan Allah

Sebagai  Formator  iman  yang  mengenal  sifat  dan  karakter  puteranya, Bunda  Maria, menarik, memancing dan  menguak  ke permukaan  public  kekuat- mampuan  Yesus untuk  membuat  mujijat, kendati  Yesus  berkata :  "Saatku  belum  tiba", bagi  Maria  " Saatnya  sudah  tiba!" Menarik  sekali  kalau  direnungkan apa  yang  ditulis  oleh  Yohanes  dalam  Injilnya tentang  mujijat  Perkawinan  di  Kana.

Hanya  Yohaneslah  yang  menulis  kejadian  ini  bukan  ke tiga  penulis Sinoptis Matheus, Markus dan  Lukas. Yohanes  punya  rasa  dan  kepekaan  tersendiri   menangkap  kekuatan  Maria  sebagai  formator  iman, kepada  Yesus, Tuhan  dan  puteranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun