Guna memberikan harapan kepada orang lain,kadang-kadang cukup dengan bersikap baik semata, "bersedia  menyingkirkan segala sesuatu untuk menunjukkan minat,memberikan karunia berupa senyuman, mengucapkan kata-kata penyemangat, mendengarkan di tengah-tengah ketidak-pedulian yang berlaku umum" (Fratelli Tutti, 224).
Melalui rekoleksi dan doa hening, harapan diberikan kepada  kita sebagai inspirasi dan cahaya batin, menerangi tantangandan pilihan yang kita hadapi dalam perutusan kita. Oleh  karena itu  sungguh  menyediakan  waktu  untuk  berdoa, secara  diam-diam, danbermati  raga  merupakan  kebutuhan  untuk  berjumpa Bapa yang penuh kasih.
Secara  ringkas  Paus  Fransiskus mengajak  kita  dimasa  Prapaska  ini:
- Puasa  dari  kata-kata  yang  menyakitkan
- gantinya  mengucapkan  kata-kata  yang  baik.
- Puasa  dari  kesedihan  dan  menjadi  Penuh  syukur.
- Puasa  dari  kemarahan  dan  jadi  penuh  Kesabaran.
- Puasa  dari  Pesimisme  dan  jadi  penuh  Harapan.
- Puasa  dari  Kekhawatiran gantinya  menaruh  kepercayaan  kepada  Tuhan.
- Puasa  dari  Mengeluh, gantinya  merenungkan  Kesahajaan.
- Puasa  dari Tekanan, gantinya  Penuh  Doa.
- Puasa  dari  Kegetiran, penuhi  hatimu  penuh  Sukacita.
- Puasa  dari  Egoisme  dan  penuhi  hatimu  dengan  Belas  Kasih.
- Puasa  dari  Dendam  dan  menjadi  di Damaikan.
- Puasa  dari  kata-kata  dan  menjadi  Hening.
Marilah  kita  menjalani  masa  Puasa  dan  Pantang  ini  dengan  penuh  kesungguhan  hati,membangun  kesadaran,  agar  jiwa  kita  dibersihkan  dan  hidup  kita  dimurnikan  untuk  mencari  dan  melakukan  kehendak  Tuhan  , Soli  Deo  Selamat  memasuki  Masa  Prapaskah ***