Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Di Sinai Imanku Semakin Bersemi

31 Juli 2020   22:10 Diperbarui: 31 Juli 2020   22:33 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turun Gunung Sinai ( dok Pri )

Waktu setempat pukul 21: 00 kami masuk Hotel di Sinai, kami membersihkan diri dan persiapan untuk naik Gunung Sinai tepat jam 00. Banyak yang komentar hotel di Sinai berbau unta, dibandingkan Hotel yang kami tempati semasa berziarah memang di sini yang paling sederhana. Di keremangan malam saya melihat ada kolam renang di tengah yang dikelilingi bungalow, tempat kami menginap.

Kami beristirahat sejenak, pukul 23.30 kami yang akan mendaki Sinai melengkapi diri dengan baju hangat layaknya orang yang akan mendaki gunung. Udara sangat dingin menyengat, terasa sampai ke tulang sungsum.

Kami mulai berdoa bersama untuk memulai peziarahan ke Sinai, malam itu disediakan teh dan kopi panas untuk menghangatkan tubuh, setelah itu kami naik bus menuju St Katarina dari Alexandria, ternyata tempat itu adalah biara kontemplatif yang terkenal dengan menyembutnya Sint Katrin. Biara ini ada di awal jalan menuju Sinai kira-kira 30 menit dari hotel dengan naik bus.

Di sini seperti layaknya tempat ziarah lain banyak warung yang menyediakan minuman hangat dan supermie. Kami berbaris mendengarkan dan menurut komando.

Kami yang dari rombongan RAPTIM mendapat Nama Robongan “Habibie”, supaya saling menyapa dan menjawab jika dipanggil agar tidak kehilangan jejak jika ada yang memanggil “Habibie, Raptim Indonesia” maka yang mendengar menjawab kalimat yang sama, maklum begitu banyak rombongan yang juga dari pelbagai tour di Indonesia, dan dari pelbagai Negara. Yang saya ketahui sewaktu bersama-sama naik pesawat ada 5 tour agent dari Indonesia.

Dari depan Biara Santa Katarina Alexandria kami dipanggil satu persatu untuk siap naik Onta. Ini merupakan pengalaman pertamaku menaiki binatang padang gurun yang biasa menyimpan banyak air di tubuhnya, dan dengan ciri baunya yang khas, setelah satu persatu naik kami berjalan beriringan.

Yang  menjadi  joki  Ontaku  namanya  Mohamed, anak  remaja  kira-kira  17 tahun  usianya.  Dia  bicara  dan  memperkenalkan  diri  padaku  dan  katanya  sudah  sering  membawa  orang  Indonesia  sampai  ke puncak  Sinai.  Kami  berjalan  beriringan, dan  dilarang  untuk menyalakan  baterai  bila  berpapasan  dengan  Onta.

Malam  nan  amat  sunyi, udara  malam  yang  dingin  mengikis, langit  benderang  ditaburi  bintang -  bintang.  Kartika  itu  tampak  begitu  dekat, bergantung  dilangit  rasanya  ingin  kupetik  saja.  Dalam  kelamnya  malam  nan  sunyi  membawa  suasana  untuk  meditasi.  Memang  tadi  sebelum  berangkat  kami  diingatkan  supaya  berjaga  jangan  mengantuk, supaya  tidak  terjadi  sesuatu.

 Saya  merasa  sangat  tinggi  sekali, dengan  menaiki  Onta.  Pikiranku  melayang  pada  kisah  tiga  Raja  dari  Timur  yang  naik  Onta sewaktu  dalam  perjalanan  mencari  kota  Betlehem.

Malam  ini  sepanjang  jalan sungguh  kunikmati  untuk  memuji  Sang  Pencipta, untuk  bersyukur  dan  bermazmur  akan  segala  karunia-Nya  yang  membawaku  sampai  ketempat  besejarah  ini  aku  berdoa  Rosario  sambil  menikmati setiap  sentuhan  angin malam.

didepan Biara St Katrin ( dok pri )
didepan Biara St Katrin ( dok pri )
Mohamed  dengan  bahasa  Inggris  yang  patah-patah, dia  bertanya  padaku  apa  saya  berjaga?  Kujawab :” Ya  saya  berdoa…”, lalu  dia  tidak  bertanya  lagi  namun  bersenandung  kecil  sambil menyapa  bila  ada  rekannya  yang  lewat  dari  arah  yang  berlawanan, dari  senandung  kecilnya, saya  dapat  menangkap  dia  anak  ceria, mensyukuri  anugerah  hidup, menjalani  pekerjaannya  dengan  gembira. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun