Mohon tunggu...
Monica Ananda Rianty
Monica Ananda Rianty Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi | 24107030025

Hi ! its me Monica, an ordinary girl who addicted to cat, coffee, and yapping abt random things | I'm 18 yo rn and study at an islamic university in Yogyakarta (UIN SUKA) | I just start my new job as writer, enjoy guys! xoxo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Doa dan Harapan untuk Ramadan Tahun Depan sebagai Mahasiswa yang Merantau

30 Maret 2025   15:51 Diperbarui: 30 Maret 2025   16:30 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tak terasa kita sudah berada di penghujung bulan Ramadan. Itu tandanya kita harus segera mengucapkan selamat tinggal kepada bulan yang selalu kita nanti ini. Bulan yang penuh ampunan, bulan yang penuh kebaikan, dan bulan yang penuh dengan keberkahan. Segala bentuk amal ibadah yang masih kurang di Ramadan tahun ini, semoga masih bisa kita penuhi di Ramadan berikutnya.

Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil setiap harinya di bulan Ramadan. Banyak hal yang terjadi di sekeliling kita yang kita mungkin tidak tahu bahwa dengan itulah cara Allah SWT menunjukan bentuk cinta dan kasih sayangnya kepada kita. Segala bentuk cobaan yang mungkin terasa begitu berat di bulan Ramadan, akan Allah limpahkan ganjaran yang begitu besar. Kita berlomba lomba mencari pahala di bulan ini dengan memperbanyak ibadah, bersedekah juga bertawakal kepada Allah SWT. Bagaimana tidak, segala bentuk ibadah yang kita lakukan akan menghapus dosa kita karena sesungguhnya bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan ampunan. Manfaatkan momen terakhir di bulan Ramadan tahun ini agar menjadikannya lebih berkesan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ramadan tahun ini cukup membuat terkesan karena berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan menyandang status sebagai mahasiswa yang merantau di kota orang, banyak hal yang dialami yang mungkin bisa menjadi pengalaman dan bisa diceritakan kepada orang lain. Tahun pertama lepas dari orang tua apalagi saat bulan puasa terasa begitu berat di awal. Jauh dari keluarga, sahur dan berbuka pun tidak lagi diiringi oleh canda dan tawa bersama orang-orang yang kita cintai. Suasana masjid di kampung halaman pun sudah tergantikan dengan kesendirian atau kebersamaan dengan teman-teman seperjuangan. Namun seiring berjalannya waktu kita akan mulai terbiasa dan menganggap itu hal yang memang harus kita jalani ketika kita sudah memutuskan untuk jauh dari orang tua. Sahur dengan menu seadanya, berbuka pun juga seadanya. Roti dan susu sudah menjadi teman sahur yang dirasa begitu nikmat ketika dimakan. Simpel juga tidak perlu repot ke dapur memasak dan lain-lain. Ketika berbuka puasa, mencari teman untuk diajak makan bersama mungkin menjadi solusi yang tepat ketika tidak mau merasa kesepian. Makan di warung lesehan dengan menu ayam yang dimakan tiap hari tidak membuat perut merasa jenuh dengan lauk yang itu-itu saja. Begitu banyak hal yang dialami mahasiswa rantau tahun pertama saat bulan Ramadan.

Doa dan harapan tentu akan selalu terpanjat kepada Tuhan yang Maha Esa. Segala bentuk isi hati akan dilangitkan hingga terdengar oleh yang berada diatas sana, Allah SWT. Sebagai mahasiswa rantau mungkin doa yang bisa dipanjatkan pertama kali untuk Ramadan tahun berikutnya adalah semoga masih bisa diberi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga juga orang tua yang lengkap. Kehilangan salah satu bagian dari keluarga ketika kita merantau merupakan mimpi terburuk yang mungkin dialami. Semua orang memang ada masanya karena kita tidak akan hidup dalam keabadian di dunia ini. Namun apa salahnya jika kita berdoa meminta kesehatan dan keberkahan umur yang panjang untuk keluarga kita terutama orang tua kita. Doa yang mungkin akan dilangitkan berikutnya adalah meminta supaya Ramadan tahun berikutnya kita diberi kesehatan dan kekuatan agar bisa menjalani tanpa ada suatu halangan. Semoga kita bisa mendapatkan banyak rezeki yang datang dari arah mana saja yang bisa membawa kita kedalam kesejahteraan hidup di perantauan. Semoga kesulitan tidak mendatangi kita dalam bulan Ramadan tahun depan.

Selain doa yang bisa dipanjatkan, tentu ada harapan yang tersimpan untuk Ramadan tahun yang akan datang. Karena ini merupakan bulan penuh ampunan, semoga diri ini bisa lebih meningkatkan ibadah yang masih kurang. Semoga dengan kesibukan berkuliah bisa lebih mengatur waktu dengan baik sehingga tidak hanya urusan duniawi saja yang dikejar namun juga urusan akhirat yang nantinya menuntun kita ke surga. Meluangkan waktu untuk sekedar membaca AL-Quran juga sholat sunnah yang dapat menambah pahala kita. Kurangi perilaku konsumtif ketika pergi berburu takjil karena setelah makan berat, semua makanan ringan itu akan terasa menyesakkan bagi kita. Harapan selanjutnya adalah semoga di Ramadan tahun berikutnya masih bisa menikmati waktu dengan teman-teman di perantauan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Meski begitu, Ramadan merupakan momen yang selalu dinanti oleh semua orang terutama umat muslim. Yang menjadikannya istimewa adalah, di bulan Ramadan ini banyak tersimpan kesempatan kita sebagai umat yang beriman untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki diri. Segala bentuk dosa yang sudah kita buat setahun terakhir, kita berharap dengan adanya bulan Ramadan segala bentuk dosa dan kekhilafan itu bisa diampuni. Tidak lupa, doa untuk Ramadan tahun depan adalah semoga pribadi ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Semoga selalu ada kesempatan untuk kita pulang kerumah dan menjalani ibadah bersama keluarga yang kita cintai. Yang terpenting adalah semoga Ramadan tahun depan menjadi sarana kita sebagai mahasiswa yang ada di perantauan untuk semakin meningkatkan iman, memperbanyak amal, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, amin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun