Mungkin bagi Anda sulit menerima konsekuensi dari sifat ini, namun memang pada kenyataannya sifat ini pasti ada disetiap orang terutama masyarakat Indonesia.Â
Menawar, ya menawar adalah salah satu cara dalam jual beli atau pertukaran suatu barang yang bisa dibilang sudah mengakar dari jaman dahulu ketika nenek moyang kita menggunakan sistem jual beli dengan cara Barter. Pada hakikatnya tawar menawar memang diperbolehkan asalkan kedua belah pihak menemui kata setuju dan tidak merugikan pihak lainnya.
Dalam perkembangan saat ini banyak kita temui tawar menawar dalam berbagai hal, mulai dari hal jual beli positif maupun tawar menawar dalam hak yang bisa dibilang negativ sekalipun.
Bagi Anda yang masih sering ke pasar tradisional, Anda masih akan banyak menemukan sistem tawar menawar yang sesungguhnya, seorang ibu paruh baya yang akan menawar daging, sayur ataupun bumbu dapur sekalipun. Ini akan berbanding berbalik jika Anda pergi ke suatu toko swalayan ataupun pusat perbelanjaan, dimana semua barang yang terjual disana sudah ada harga yang tidak bisa Anda tawar, sekalipun mendapat lebih murah itupun dengan label "diskon".
Memang sementara kita mengikuti zaman, semuanya pun akan mulai terhilangkan, namun tetap sifat ataupun perilaku tawar menawar terutama di Indonesia tidak akan hilang begitu saja.
Bahkan di Online shop atau pembelian online pun kita bisa melakukan tawar menawar, sebagai contoh kita ingin membeli suatu produk di sebuah forum jual beli, setelah mendapatkan kontak sang penjual kita bisa menghubungi dan menentukan harga yang pas Antara penjual dan pembeli.
Ataupun hal yang awalnya kita pikir tidak bisa ditawar kini sudah masuk ke ranah online dan muali bisa ditawar, contohnya kamar hotel, saat ini harga kamar hotel bisa kita tawar sesuai budget yang kita miliki seperti yang diterapkan di Travelio.com.
Jadi memang sistem tawar menawar ini sulit untuk ihilangkan dari Masyarakat Indonesia.
