Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pramuka, Nenek Jelita Bercucu Cantik

2 April 2024   09:39 Diperbarui: 2 April 2024   10:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua generasi kepramukaan (sumber: pribadi, bing.com) 

Pramuka, katanya, dihapuskan sebagai ekskul wajib. Itulah berita yang kini tersiar dan beredar di media sosial. Bagi aktivitas pramuka, kalimat seperti itu, tidak kaget dan mengagetkan. Setidaknya, bagi mereka yang memiliki kesadaran-penuh mengenai hakikat pramuka.

Sekedar contoh, ada seorang pelatih Pramuka ditanya demikian, dan malah menjawabnya, "dari dulu, saya tidak setuju, Pramuka jadi ekskul wajib. Karena menjadi Pramuka itu landasan dan jiwanya adalah sukarela, bukan paksaan.." ungkapnya. Pernyataan itu, disampaikan jauh sebelum hingar bingar, penghapusan oleh Kemendikbudiristek kali ini.

Dua generasi kepramukaan (sumber: pribadi, bing.com) 
Dua generasi kepramukaan (sumber: pribadi, bing.com) 

Tidak menutup mata dan telinga. Sejumlah orang juga, ada yang bersemangat dengan pewajiban Pramuka sebagai ekskul wajib. Mereka memandang bahwa Pramuka memiliki fungsi yang strategi dalam membangun karakter anak muda yang mandiri, kreatif, dan juga patriotis. Nilai-nilai kepramukaan memiliki misi untuk membangun pribadi tangguh dan tidak cengeng. Oleh karena itu, dengan pewajiban itu, sejumlah kegiatan diselenggarakan dengan even yang besar-besar, seperti jambore, atau perkemahan kepramukaan lainnya.  Semua itu dimaksudkan untuk mendukung upaya membangun karakter anak bangsa.

Ok. biarkanlah. Hal yang sudah kita tahu saat ini, adalah  senantiasa ada dua pendapat tentang hal itu.

Di luar pro kontra mengenai pewajiban atau tidak diwajibkan itu, ada yang unik dalam membincangkan Pramuka itu. Sisi kebanggaan aktivitas Pramuka, mencuat saat membicangkan karakter pramuka. Pramuka memiliki dasa darma dan trisatya. Dengan landasan itu, Pramuka adalah kegiatan kekridaan yang mencakup banyak kegiatan para pesertanya.

Untuk sekedar mengenang kegiatan pramuka, khususnya saat dulu duduk di bangku sekolahan. Di pramuka ada kegiatan baris berbaris, ada jelajah alam atau jurit malam, kegiatan keagamaan, keterampilan pertolongan pertama pada kesehatan, kepemimpinan, keterampilan membaca peta, dan lain sebagainya.  Termasuk yang paling dinantikan adalah kemah kepramukaan, dalam beberapa hari lamanya. Pokoknya, sangat luar bisa dan seru, bila kita mengikuti kegiatan kepramukaan. 

Tidak mengherankan. Sewaktu di sekolah dasar dulu, kegiatan ini, sangat banyak peminatnya. 

Lantas bagaimana di zaman sekarang ini ?

Inilah kisahnya. Bila kita menengok sejarah,  30 Juli diperkenalkan sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Selanjutnya pada tanggal 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat melalui Keppres Nomor 448 Tahun 1961.  Dengan kata lain, hari ini, umur Pramuka Indonesia itu sudah sekitar 63 tahunan.

Kalau dilihat dari usia kepegawaian, baru pensiun. Tetapi, kalau dilihat dari usia sosial, mungkin ada yang yang sudah menyebutnya sebagai fase lanjut usia, nenek atau kakek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun