Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menernak Kebaikan

23 Maret 2024   06:28 Diperbarui: 23 Maret 2024   06:30 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menernak Kebaikan (sumber : pribadi, bing.com) 

Coba renungkan. Kalau kita punya 10 biji kurma, kemudian kita makan sendiri sampai habis, maka pahala ibadah puasa kita Cuma satu, yaitu pahala dari ibadah puasa kita sendiri. Tetapi, jika 10 biji kurma itu kita makan 3 buah biji (sesuai sunnah Nabi), kemudian yang 7 biji yang lainnya dibagikan kepada orang yang ta'jil, maka pada saat itu, pada sore itu, kita sudah mendapatkan 8 pahala ibadah puasa. Subhanallah.

Itu adalah limpahan pahala yang sangat tinggi. Karena dengan cara seperti itu, ibarat kita sudah berpuasa satu minggu. Coba bayangkan, baru satu hari berpuasa, kita sudah mendapatkan pahala 8 kali/hari puasa, bagaimana jika dilakukan dengan berkali-kali ? itulah yang disebut dengan beternak pahala.

Ketiga. Rasulullah Muhammad Saw bersabda, "setiap bani Adam yang meninggal, maka akan terputus segalanya, kecuali tiga perkara, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh". Pahala dari ketiga hal tersebut, akan menjadi pahala yang terus mengalir pada anak adam tersebut. Pahala yang ada, dan terkait dengan hal itu, tidak terputus karena kematian, dan akan menjadi nilai tabungan pahala yang terus menerus mengalir.

Terkait dengan hal inilah, kita menyebutkan bahwa membiasakan memberikan shadaqah jariyah merupakan cara strategis dalam beternak pahala. Sekali memberikan shadaqah jariyah, maka sepanjang shadaqah jariyah itu memberikan manfaat kepada penggunanya, maka sepanjang itu jugalah dia akan memberikan manfaat kepada pelakunya.

Begitu pula dengan ilmu yang bermanfaat. Karena diajarkan, dan atau ditularkan kepada sesame, dan kemudian ilmu itu memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, maka pengajar, atau pemberi ilmu itu akan akan mendapatkan manfaat dari ilmu itu.

Menernak Kebaikan (sumber : pribadi, bing.com) 
Menernak Kebaikan (sumber : pribadi, bing.com) 

Pelaku pemberi ilmu itu, sudah tentu tidak selamanya adalah guru atau dosen, atau ustadz. Siapapun diantara kita, bila kita memiliki pengetahuan yang bisa disampaikan kepada orang lain, dan bisa dimanfaatkan orang lain, ilmu itu akan menjadi bagian dari ternak pahala si pelakunya. Siapapun diantara kita memiliki  kesempatan yang sama untuk menyampaikan ilmu yang bermanfaat.

Terkait hal ini, Rasulullah Muhammad Saw bersabda, sampaikanlah apa yang datang dariku walau satu ayat.  Ini artinya, bahwa setiap di antara kita, memiliki kesempatan sama untuk mendapat peluang menyebarkan ilmu yang bermanfaat, yang bisa dijadikan sebagai ternak pahala.

Dalam bahasa agama, ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu agama yang memberikan pencereahan pola hidup benar, baik di dunia maupun diakherat. Dengan mengajarkan ilmu agama itulah, seseorang akan mendapatkan manfaat besar dalam membangun kualitas hidup di dunia ini.

Terakhir yaitu, doa anak yang sholeh. Orangtua yang mampu mendidik anaknya menjadi anak soleh, sama dengan memiliki tabungan besar bagi masa depannya diakherat. Karena dengan hadirnya anak soleh dalam keluarga kita, akan menjadi 'penyebab' lahirnya doa-doa keselamatan yang bisa mengalir terus kepada orangtuanya kelak. Setiap anak berdoa, pahala itu akan mengalir. Setiap amalan yang dilahirkan dari anak soleh akan menjadi bagian dari amalan orangtuanya. Itulah yang disebut ternak pahala.

Sebagai penutup kajian ini, dapat dikemukakan bahwa di bulan suci ramadhan kita memiliki  kesempatan terbuka untuk membuka 'rekening' pahala, yang bisa menjadi tabungan pahala kita di masa depan. Rekening itu, bisa dibuka baik dengan membiasakan shadaqah jariyah, mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada sesame manusia, dan sungguh hati mendidik hingga menjadi anak soleh. Selain itu, memberikan ta'jil kepada yang berpuasa, dan atau amar maruf nahyi munkar, akan menjadi bagian penting dalam beternak pahala.

Kesuksesan dalam meraih derajat mulia, tidak disebabkan oleh berapa banyak apa yang kita miliki, melainkan bagaimana cara kita berbuat sehingga melahirkan hal bermanfaat bagi diri dan sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun