Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gapleh, Gaul tapi Soleh

4 Juli 2018   07:07 Diperbarui: 4 Juli 2018   07:24 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil gambar untuk gaul tapi soleh (.jualo.com)

Keempat, pada sisi lain, dilihat dari sisi materinya, kelompok ustadz gaul adalah kelompok penceramah yang berusaha untuk mempergunakan pendekatan contextual learning dalam pelaksanaan ceramahnya. Materi-materi yang disampaikan, kerapkali menghindarikan diri dari peliknya persoalan fiqh atau ushul fiqh, namun lebih mengarah pada tip dan trik praktis dalam menjalankan ajaran Islam.

Aa Gym merupakan ustadz gaul di Bandung yang memiliki kemampuan mengartikulasikan (merumuskan  materi ceramah) secara sederhana namun mampu menyentuh hati pendengar. Uje (alm) mampu menjelaskan bahasa Islam dalam bahasa remaja, sedangkan ustadz Mansyur mampu memasukkan pandangan sufistik dan atau tasawuf dalam bahasa sederhana dan meremaja. Kemudian Mamah Dedeh mampu menjelaskan agama dengan bahasa yang familiar dihadapan ibu-ibu.

Kelima, sudah mudah ditemukan, ungkapan gaul tapi mengandung makna spiritual yang "luar biasa". Contoh sederhana, ungkapan dalam koas, tertampang "sorry Bro, Gue Udah Hijrah", "Sorry Bro, Udah Taubat, jangan diajakin Maksiat". Ini adalah  ungkapan gaul, namun setara dengan bahasa anak muda zaman kiwari.

Terakhir, sudah menjadi kenyataan (fakta sosial) gaya penyampaian materinya pun jauh berbeda dengan para kyai di  masa lalu. Ustad gaul menyampaikan materi dengan cara 'gaul'. Tak jarang mereka memadukan antara materi ceramah dengan lagu dangdut, atau syair-syair dari lagu modern. 

Hal ini merupakan tren baru dari suasana ceramah di zaman modern. Bahkan, tak jarang pula, mereka memadukan antara materi ceramah dengan humor dan intertain yang lainnya. Dalam konteks ini, religioteintment menjadi salah satu trend baru dalam kehidupam masyarakat muslim modern.

Dalam penggunaan bahasa gaul ini, banyak hal yang harus diperhatikan. Dalam kaitan ini, ada satu prinsip dasar yang tidak boleh dilupakan oleh seorang muslim. Prinsip ini, yaitu Islam  melarang penggunaan bahasa yang bisa merendahkan diri sendiri dan merendahkan orang lain. Inilah prinsip penting dalam konteks komunikasi gaul di lingkungan masyarakat Islam Indonesia.

Yusuf Qardhawy (1993) memberikan keterangan bahwa tidak boleh ada yang menggunakan istilah atau gelar yang merendahkan orang lain, termasuk mencela yang diharamkan, misalnya memberi gelar dengan beberapa gelar yang tidak baik, yaitu suatu panggilan yang tidak layak dan tidak menyenangkan yang membawa kepada suatu bentuk penghinaan dan celaan. 

Tidak layak seorang manusia berbuat jahat kepada kawannya. Dipanggilnya kawannya itu dengan gelar yang tidak menyenangkan bahkan menjengkelkan. Ini bisa menyebabkan berubahnya hati dan permusuhan sesama kawan serta menghilangkan jiwa kesopanan dan perasaan yang tinggi.

Kemudian Yusuf Qardhawy pun menerangkan mengenai larangan untuk menghinakan dirinya sendiri. Tentang lumzun, yang menurut arti lughawi berarti: al-wakhzu (tusukan) dan ath-tha'nu (tikaman). 

Sedang lumzun yang dimaksud di sini ialah: 'aib (cacat). Jadi seolah-olah orang yang mencela orang lain, berarti menusuk orang tersebut dengan ketajaman pedangnya, atau menikam dengan hujung tombaknya.

Penafsiran ini tepat sekali. Bahkan kadang-kadang tikaman lidah justru lebih hebat. Seperti kata seorang penyair //Luka karena tombak masih dapat diobati //Tetapi luka karena lidah berat untuk diperbaiki.//.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun