Mohon tunggu...
Mohammad Sidik Nugraha
Mohammad Sidik Nugraha Mohon Tunggu... Editor - Textpreneur

Penyunting dan penerjemah buku berpengalaman 15 tahun lebih. Berbagi tulisan bermanfaat di media cetak dan daring.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menggairahkan Penerbitan Buku Ilmiah

9 Desember 2015   11:42 Diperbarui: 9 Desember 2015   13:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bedah buku "Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Keamanan Energi""][/caption]

Bagaimana buku ilmiah bisa dinikmati seperti novel? Pertanyaan itu merupakan tantangan yang disampaikan oleh Kepala LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Iskandar Zulkarnain dalam acara Pemberian Penghargaan dan Bedah Buku LIPI Press 2015 di Jakarta, Selasa (8/12/15).

Mendengar pertanyaan itu, saya tersenyum sambil berkata dalam hati, “Novel saja ada yang tidak bisa dinikmati apalagi buku ilmiah.” Namun, kesampingkanlah ocehan saya yang tidak ilmiah dan tidak penting itu. Karena Kepala LIPI sedang memberikan sambutan di podium, saya tidak mungkin bertanya seperti apa buku ilmiah yang senikmat novel. Untunglah agaknya dia memahami pertanyaan seperti itu akan muncul di benak hadirin. Lantas, dia menerangkan, “Buku itu harus benar, valid, dan estetis.”

Untuk memenuhi tiga kriteria itu, saya pikir tantangan yang dilontarkan oleh Kepala LIPI sangat besar sekaligus menarik bagi LIPI Press, unit pelaksana teknis yang menangani penerbitan di lembaga plat merah itu.

“Jadi, buku yang dihasilkan bukan buku asal jadi,” tegas Iskandar.

Untuk mewujudkannya, LIPI Press harus terus berbenah. Dari sisi manajemen mutu, lembaga itu sudah memiliki modal yang bagus berupa sertifikat ISO 9001:2008. Di sisi lain, peneliti LIPI, penyunting, penata letak isi, dan perancang sampul perlu didorong agar semangat menghasilkan buku yang baik. Salah satu pemicu semangat itu dapat berupa pemberian penghargaan meski tahun ini baru sebatas kepada peneliti dan editor. Dengan demikian, adanya buku ilmiah yang seindah dan senikmat novel semoga bukan angan-angan kosong.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun