Di tengah tuntutan hidup yang semakin kompleks, memiliki satu sumber pendapatan aktif saja sering kali tidak cukup. Inilah mengapa passive income menjadi topik yang semakin banyak dibicarakan.
Passive income, atau pendapatan pasif, adalah penghasilan yang diperoleh secara terus-menerus tanpa keterlibatan aktif setiap waktu. Meskipun terdengar seperti mimpi, passive income sebenarnya bisa menjadi kenyataan bila dikelola dengan baik.
Passive income dapat datang dari berbagai sumber, seperti properti yang disewakan, dividen saham, royalti dari karya digital, hingga bisnis berbasis sistem otomatis.
Namun, menghasilkan dan mengelola passive income bukanlah hal yang instan. Diperlukan pemahaman, strategi, dan mindset yang tepat agar sumber penghasilan ini benar-benar menguntungkan secara jangka panjang.
Jenis-Jenis Passive Income Populer
1. Investasi Finansial
Salah satu cara paling umum mendapatkan passive income adalah melalui investasi. Dividen dari saham, bunga obligasi, hingga reksa dana pendapatan tetap merupakan sumber pasif yang bisa memberikan hasil berkala. Keuntungannya, investor tidak perlu terlibat langsung dalam pengelolaan bisnis.
2. Properti dan Aset Riil
Menyewakan rumah, apartemen, atau kos-kosan adalah bentuk klasik dari passive income. Dengan modal awal yang cukup besar, aset ini bisa memberikan arus kas stabil setiap bulan. Model modern seperti Airbnb juga membuka peluang lebih fleksibel.
3. Digital & Kreatif