Telaah Konsep Ihsan pada QS. Al-Baqarah Ayat 195 dalam Tafsir Hidayatul Qur'an Karya KH. M. Afifuddin Dimyathi, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.
Pendahuluan -- Ihsan Sebagai Puncak Kesempurnaan Ibadah
Dalam ajaran Islam, terdapat tiga pondasi utama yang membentuk kesempurnaan hidup seorang mukmin: iman, Islam, dan ihsan. Ketiganya saling melengkapi --- iman meneguhkan keyakinan dalam hati, Islam menuntun amal lahiriah, dan ihsan menghadirkan keindahan serta kesungguhan batin dalam beribadah.
Ihsan menjadi puncak tertinggi dari perjalanan spiritual seorang hamba. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadis Jibril bahwa ihsan adalah "Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya; jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." (HR. Bukhari Muslim). Nilai ihsan inilah yang menjadi ruh dari QS. Al-Baqarah ayat 195.
:
Artinya: "Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik."
Jika kita baca ayat ini, maka kita akan menemukan 3 poin yang menjadi prinsip utama;
- Berinfak di jalan Allah,
- Menjaga diri dari kehancuran,
- Berbuat ihsan.
Nah, mari kita kupas satu persatu melalui penjelasan KH. M. Afifuddin Dimyathi dalam tafsirnya;
: : [: ]. : [: ].
: [: ] .
Â
Berinfak di Jalan Allah: Bukti Keimanan yang Hidup
Allah Ta'ala berfirman:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!