Mohon tunggu...
Moh Faizal Alvin
Moh Faizal Alvin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Teknik Informatika yang saat ini saya menjalani pendidikan di Kota Malang. Saya memiliki ketertarikan di beberapa sub bidang yang ada di dunia Teknik Informatika yaitu seperti Network Engineering, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Pemrogaman Berbasis Web. Selain itu saya juga memiliki ketertarikan di bidang IoT.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Mahasiswa RPL Wajib Paham Dasar Komputasi Sejak Awal

5 Mei 2025   09:00 Diperbarui: 5 Mei 2025   08:11 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dasar Komputasi Sumber: Ilustrasi AI

Dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi, rekayasa perangkat lunak (RPL) menjadi salah satu bidang paling strategis. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap software engineer, muncul pula tantangan besar: banyak mahasiswa RPL yang fokus pada penguasaan tools dan framework terbaru, tetapi mengabaikan fondasi utama---dasar-dasar komputasi. Padahal, tanpa pemahaman yang kuat terhadap konsep dasar komputasi, pemrograman bisa menjadi aktivitas yang mekanis dan dangkal.

Apa Itu Dasar-Dasar Komputasi?

Dasar-dasar komputasi mencakup berbagai elemen penting seperti arsitektur komputer, sistem operasi, struktur data, algoritma, jaringan komputer, serta logika pemrograman. Ini adalah "ilmu dasar" yang menjadi pondasi dalam membangun software yang efisien, aman, dan andal. Sama seperti seorang arsitek harus memahami prinsip fisika dan struktur bangunan sebelum merancang gedung pencakar langit, seorang software engineer juga perlu memahami prinsip-prinsip dasar komputasi.

Mengapa Mahasiswa RPL Harus Paham?

  1. Logika dan Pola Pikir Komputasional
    Memahami dasar komputasi membantu mahasiswa mengembangkan pola pikir komputasional, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah secara sistematis dan logis. Ini penting karena dalam dunia RPL, solusi tidak datang dari hafalan kode, tetapi dari kemampuan untuk menganalisis dan merancang solusi secara efisien.

  2. Menghindari Menjadi Sekadar "Pengguna Framework"
    Terlalu banyak mahasiswa yang hanya tahu cara menggunakan library atau framework populer tanpa tahu apa yang terjadi di baliknya. Ini berbahaya karena akan membuat mereka sulit beradaptasi saat harus bekerja pada sistem yang tidak menggunakan framework umum, atau saat harus memecahkan masalah kompleks yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan copy-paste kode dari internet.

  3. Performa dan Efisiensi
    Algoritma dan struktur data bukan hanya bahan ujian teori---mereka adalah alat nyata dalam meningkatkan performa software. Seorang programmer yang tahu kapan harus menggunakan linked list daripada array, atau algoritma sorting yang tepat, akan menghasilkan software yang jauh lebih optimal.

  4. Interoperabilitas Sistem
    Pemahaman terhadap arsitektur komputer dan sistem operasi membuat mahasiswa mampu menulis kode yang berinteraksi lebih baik dengan sistem. Mereka akan lebih memahami bagaimana memanfaatkan memori secara efisien, menangani proses dan thread, serta menjaga kompatibilitas lintas platform.

  5. Landasan untuk Inovasi
    Inovasi di bidang teknologi lahir dari pemahaman mendalam, bukan sekadar keahlian teknis permukaan. Mahasiswa yang memahami dasar komputasi bisa menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, bukan hanya membungkus ulang teknologi yang sudah ada.

Kasus Nyata: Mengapa Pemahaman Dasar Itu Penting

Bayangkan seorang mahasiswa membuat aplikasi e-commerce menggunakan framework populer. Ia berhasil menjalankan aplikasi dengan tampilan menarik. Namun ketika jumlah pengguna meningkat, performa aplikasi menurun drastis. Setelah ditelusuri, ternyata struktur data yang digunakan tidak efisien dan tidak scalable. Jika mahasiswa ini memiliki pemahaman yang baik tentang kompleksitas algoritma dan manajemen memori, masalah ini bisa dicegah sejak awal.

Tantangan dalam Mempelajari Dasar-Dasar Komputasi

Tentu saja, mempelajari dasar komputasi tidak selalu mudah. Materinya kadang teoritis, dan tidak langsung terlihat aplikasinya. Inilah peran penting dosen dan institusi pendidikan: mengaitkan teori dengan praktik nyata, dan menumbuhkan minat mahasiswa dengan proyek-proyek berbasis masalah yang menantang.

Peran Kurikulum dan Pembelajaran Interdisipliner

Kurikulum RPL sebaiknya menempatkan dasar komputasi sebagai prioritas, bahkan sebelum mahasiswa masuk ke materi tentang framework, cloud, atau mobile development. Tak hanya itu, pengajaran juga harus interdisipliner---mengaitkan antara logika, matematika diskrit, hingga pemrograman low-level---agar mahasiswa memahami hubungan antar konsep.

Kembali ke Akar: Relevansi di Dunia Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun