Mohon tunggu...
Mohammad Uwais Al Qorni
Mohammad Uwais Al Qorni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Magang di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Pembangkit Tenaga Listrik di Politeknik Negeri Jakarta. Magang di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

PLTS Bekerja Kurang Optimal? Mungkin Ini Penyebabnya!

5 Maret 2022   22:51 Diperbarui: 5 Maret 2022   22:55 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Faktor Irradiance(Sumber : https://www.esdm.go.id/) 

Tahukah anda bahwa apabila kita memasang PLTS atap untuk pribadi ataupun membangun sebuah PLTS berskala besar, tidak 100% produksi dari modul surya tersebut dapat terserap oleh rumah ataupun sebuah industri. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Ketika membangun sebuah PLTS atap listrik yang dapat diserap oleh rumah tidak 100% dari kapasitas modul panel tersebut. Sebagai contoh, sebuah rumah memasang PLTS atap sebesar 3500 Wattpeak, Dengan penggunaan 7 panel dan mendapat sinar matahari 5 jam perharinya, panel yang digunakan adalah 100 Wattpeak. Jadi artinya dalam satu jam, satu panel tersebut apabila dengan penyinaran matahari yang cukup dan modul bekerja dalam kondisi optimal, modul tersebut akan menghasilkan 100Watt. Namun pada kondisi nyatanya hal tersebut tidaklah selalu pada kondisi optimal.

Sebuah modul surya mungkin memang terkadang menghasilkan listrik pada kondisi optimal, namun pada saat ditransmisikan menuju rumah ataupun gardu listrik angka yang terhitung di Net metering atau meteran EXIM (Expor Impor) relatif kurang dibanding meteran di modul surya. Dan tidak menutup kemungkinan juga modul surya tersebut tidak bekerja optimal karena terdapat beberapa faktor.

Beberapa diantaranya yaitu karena :

  • faktor irradiance atau penyinaran matahari

Apabila sinar matahari kurang mencukupi atau berawan, maka PLTS tersebut produksi listriknya akan berkurang.

  • faktor shading atau terhalang

Faktor Shading (Sumber : https://www.esdm.go.id/) 
Faktor Shading (Sumber : https://www.esdm.go.id/) 

yaitu ketika modul tersebut terhalang oleh bangunan atau benda yang menutupi sehingga panel tertutup bayangan yang mengakibatkan produksi listrik menurun.

  • Faktor soiling atau pengotor

Faktor Soiling (Sumber : https://www.esdm.go.id/) 
Faktor Soiling (Sumber : https://www.esdm.go.id/) 

Panel surya biasanya diletakan di tempat yang terkena matahari langsung alias terbuka, dan karena tidak ada tidak ada penghalangnya, panel surya ini rentan akan kotoran yang menempel. Apabila sudah menempel maka akan menutupi panel itu sendiri, sehingga perlu dibersihkan agar produksi listriknya tetap optimal.

  • Temperatur modul

Faktor Temperatur (Sumber : https://www.esdm.go.id/) 
Faktor Temperatur (Sumber : https://www.esdm.go.id/) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun