Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Diary

Penipuan Digital Dengan Menebar Pesona dan Uang

31 Juli 2023   00:25 Diperbarui: 1 Agustus 2023   15:30 3913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Hasil Tangkapan Layar di Facebook (dokpri)

"Letnan Jenderal Susan Linda" Vs Kompasianer.

Foto Hasil Tangkapan Layar di Facebook (dokpri)
Foto Hasil Tangkapan Layar di Facebook (dokpri)

Foto Hasil Tangkapan Layar di Facebook (dokpri)
Foto Hasil Tangkapan Layar di Facebook (dokpri)

Beberapa minggu terakhir ini, saya intens saling mengirim pesan, dengan wanita yang mengaku berdinas sebagai tentara Angkatan Darat Amerika Serikat.

Awalnya dia meminta konfirmasi untuk berkenalan, sayapun menyambutnya dengan terbuka...


"Hai apa kabarmu hari ini?
Terima kasih telah menerima permintaan pertemanan saya. Saya senang melihat profil Anda, saya juga bisa menerjemahkan ke bahasa Anda jika itu lebih baik untuk Anda."

Begitulah awal percakapan yang dibuka olehnya. 

Saya membalas dengan sapaan yang standart untuk memulai basa-basi. Setelah berselang satu hari, dia membalas dengan informasi yang cukup mengejutkan!

Terkejut dalam arti, ada rasa gembira, ada rasa setengah tidak percaya, juga kok mencurigakan?!

Bagaimana tidak, dia mengaku masih aktif menjalankan tugas Perdamaian di Negara Timur Tengah, Suriah, sebagai Kepala Komando Rumah Sakit Gabungan tentara Amerika Serikat?! Wuuiiih keren kan...

Ada 11 pesan yang dikirimkannya melaui aplikasi 'Mesengger' yang ada di Facebook.

Kenapa kok sampai 11 pesan? (selanjutnya disebut surat-menyurat, karena memang panjang pesannya). Saya sengaja memancing sampai jelas kemana arah tujuan surat-menyurat ini.

Berikut surat kedua yang dilayangkannya...

"Hai sayang...saya Letnan Jenderal Susan Linda, seorang US ARMY, harapan saya dengan pesan ini bisa mengenal Anda dalam keadaan baik dan sehat. Saya harap kita bisa menjadi teman baik, saya melihat profil Anda dan ingin sekali berkomunikasi dengan Anda lebih dalam.

Saya suka kejujuran, kepercayaan, cinta, perhatian, kebenaran & rasa hormat. Semua itu ada dalam diri saya, saya berharap Anda dapat memperkenalkan diri Anda lebih banyak. 

Terimakasih, segera balas dan ceritakan profile Anda secepatnya."

Dengan membaca suratnya diatas, tidak kalah agresifnya saya membalas, dengan "gombalan mukio"...

"Halo Sayangku...

Saya berharap kamu dalam keadaan baik-baik, dan selalu selamat dalam bertugas.

Waktu saya membaca suratmu, seperti ada getaran cinta didada ini...bla bla bla...dan seterusnya..."

Selang sehari kemudian, dia membalas dengan "Rayuan Mautnya.."

"Halo, sayang,
Apa kabarmu hari ini?
Saya harap Anda dalam keadaan sehat dan bahagia. Saya sangat senang memiliki Anda sebagai sahabat, saya berdoa semoga ini menjadi suratan takdir untuk menuju kehubungan lebih spesial.

Perlu diketahui, saya pergi ke Suriah sejak 2012, tetapi selalu kembali ke Amerika setelah berdinas 6 bulan secara rutin.

Sejujurnya, saya mencari hubungan yang serius dan tahan lama, dengan pria yang rendah hati, jujur, perhatian, penyayang, dan membumi. 

Wanita seperti apa yang Anda inginkan? 

Sejatinya saya selalu terbayang terus dengan Anda, sejak pertama kali hanya melihat profil Anda.

Saya tidak tahu apa yang terjadi pada diri ini. Bagaimana kamu bisa menyentuh hatiku dengan begitu mudahnya?
Perasaan tentangmu begitu istimewa.
Apa yang telah kamu lakukan padaku?
Kamu kristen atau muslim?
Saya ingin kamu tahu, bahwa usia hanyalah angka numerik dan tidak ada hubungannya dengan perasaan dan cinta.
Cinta ada didalam hati, dan terus berlanjut sejalan dengan perasaan. Saya ingin mengetahui hal-hal yang kamu sukai, dan hal-hal yang tidak kamu sukai, karena saya percaya bahwa setiap orang memiliki prinsipnya sendiri. 

Saya menunggu balasan dari Anda secepatnya."

Tuhan memberkati...

Dengan iseng saya coba untuk menggoogling, apa benar ada seorang Letnan Jenderal Susan Linda, sebagai Kepala Komando Rumah Sakit Gabungan Tentara Amerika Serikat, yang sekarang lagi bertugas di Suriah?

Hasilnya nihil, malah saya menemukan bahwa, Modus Operandi ini sudah dilakukannya pada orang lain, tapi dengan latar belakang bertugas di Afganistan. Waktu tahun 2022, dan dia mengaku masih umur 42 tahun.

Sekarang tahun 2023, ketika surat menyurat dengan saya masih berlangsung, ia mengaku umurnya 46 tahun. Apakah bandit cyber crime ini orang yang sama?

Wallahu a'lam...

Yang jelas ini akun bodong, yang menyasar secara acak orang Indonesia, agar terperangkap dalam jaringnya. 

Sependek analisa saya, mungkin dia sudah observasi dan menyimpulkan, bahwa orang Indonesia sering "terobsesi" berkawin dengan Londo, kelemahan inilah sebagai dasar modus tipu-tipu yang dilancarkan oleh bandit ini.

Sebenarnya saya sudah tahu, ini hanya trik tipu-tipu, yang mengarah pada kejahatan digital. Tapi bagi saya lumayanlah untuk bahan tulisan di Kompasiana. 

Karena itu, saya coba mengimbanginya, seolah-olah terperangkap ajakannya untuk bekerja sama, maka dia semakin gencar memikat saya, dengan berbagai macam cara. 

Sebelumnya dia mengaku telah kehilangan suaminya enam tahun lalu, maksudnya status sudah klir sebagai janda. Dan mempunyai seorang anak perempuan yang cantik dengan nickname Linda Junior.

Dalam surat yang lain, dia ingin menikah lagi dengan orang yang dapat dipercaya dan bla...bla...bla, katanya, pilihannya jatuh pada saya, seorang Kompasianer Junior.

Atau jangan-jangan dia sering membaca artikel saya, yang tayang di kompasiana, weleh...weleh.., berarti kan saya orang yang sangat "beruntung."

Saya meyakini, foto profile di facebook tersebut juga diambil secara acak, artinya, itu foto orang orang lain yang dipasang, agar bisa meyakinkan korbannya kelak.

Beberapa hari kemudian, dia mengirim surat lagi...

"Saya ingin Anda tahu, bahwa kami diserang oleh pemberontak setiap hari dengan bom mobil. 

Dalam misi penyelamatan, kami menemukan brankas yang berisi sejumlah uang, milik kaum revolusioner, yang saya percaya mereka menggunakannya untuk membeli senjata dan amunisi.

Dari hasil penggerebekan tersebut, telah disepakati, uang tersebut akan dibagikan.

Dari total uang tersebut, bagian saya dua juta lima ratus ribu dolar AS ($ 2.500.000).

Saya minta bantuan Anda untuk mengevakuasi uang tersebut. Karena Anda dapat meyakinkan saya, bahwa uang tersebut akan aman dalam lindungan dan perawatan Anda."

"Letnan Jenderal Susan Linda" coba meyakinkan saya lagi, dengan mengatakan...

"Ini bukan uang curian, dan tidak ada risiko samasekali. 

Anda sangat dekat dengan saya, satu-satunya yang dapat saya percaya untuk menutup rahasia ini.

Saya ingin memindahkan uang ini dengan layanan kurir kekebalan diplomatik ke negara Anda, sehingga Anda dapat menyimpan uang ini untuk investasi kita dimasa depan, sampai saya bertemu dengan Anda, setelah misi saya selesai."

Memang janji yang sangat menggiurkan, kelak saya akan punya istri Londo dan punya modal untuk berinvestasi yang besarannya gak tanggung-tanggung. 

Terus dia melanjutkan bujukannya...

"Karena saya masih bekerja untuk pemerintah. Untuk saat ini saya tidak dapat menyimpan atau mengirim uang ini ke Amerika, karena saya tidak memiliki sanak saudara di Amerika, dan orang luar yang saya percaya hanya Anda.

Karena itu, saya hanya ingin Anda bertindak sebagai kerabat terdekat, untuk menerimanya di negara Anda. 

Sejujurnya, jika saya gagal untuk memindahkan uang ini secepatnya, saya akan kehilangan uang tersebut, dan mungkin juga saya terkena sangsi Pemerintah."

Begitu gambaran masa depan yang "muluk", yang dijanjikannya. 

Bandit cyber crime ini juga menjanjikan uang kompensasi sebesar $ 500.000 sebagai pengganti jerih-payah, dan $ 200.000 untuk membeli rumah di Indonesia. Jadi total semua $ 700.000.

Semua janji bahagia bersama dia kelak, menurutnya bisa terlaksana dengan cara, harus mengirimkan: 

Alamat email, Nama lengkap, No. KTP, Alamat rumah dan No. Hp.

Sedang no. Rekening Bank belum diminta olehnya, mungkin ini untuk babak selanjutnya, prosesnya bertahap. Kira-kira begitu.

Batin saya, kok seperti cara mendaftar minta bantuan korban bencana alam?

Karena arahnya sudah jelas, saya hanya menjawab dengan ringan, "I love You More.."

Penulis, Mohammad Topani S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun