Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuhan pun Paksa Bu Risma untuk Istirahat Sejenak

4 Juli 2019   08:35 Diperbarui: 4 Juli 2019   08:55 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Risma saat keluar dari rumah sakit/Dok. Pemkot Surabaya

Senyum ketulusan itu sepertinya aku kenal. Sudah satu minggu lebih aku tak melihatnya. Karena sang empunya harus terbaring di rumah sakit melawan penyakitnya. Kini, senyum itu semakin indah dengan wajah berseri dan sama sekali tak tampak pucat. Alhamdulillah.... dia sudah sembuh. Pikirku.

Iya, sang pemimpin visioner itu kini sudah sembuh dan sudah boleh pulang dari rumah sakit. Sekitar pukul 12:22 WIB, dia keluar dari lift lantai bawah Rumah Sakit Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo, Rabu (3/7/2019).

Sambil duduk di kursi roda, ia terus melemparkan senyuman kepada wartawan yang menunggunya sejak pagi. Ia pun terlihat menyatukan tangannya di depan dada menandakan salam. "Bu Risma (panggilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini).... Bu Risma... sudah sehat Bu?" seru puluhan wartawan yang menunggunya di depan pintu masuk rumah sakit.

Saat itu pula, kursi roda yang membawa Bu Risma juga berhenti sejenak dan puluhan wartawan pun mengambil gambar untuk mengabadikan momen itu. Ia pun terus tersenyum seraya berucap terimakasih kepada warga Kota Surabaya dan masyarakat Indonesia yang telah mendoakan kesembuhannya.

"Terimakasih ya atas doanya. Terimakasih semuanya, sehingga saya cepat sembuh. Terimakasih doanya," kata Bu Risma sambil melambaikan tangannya.

Setelah itu, dengan dibantu ajudan dan jajaran Pemerintah Kota Surabaya, ia masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya di depan pintu masuk itu. Habis dari rumah sakit, ia langsung menuju rumah dinas Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, tepat di sebelah timur Balai Kota Surabaya.

Setibanya di rumah dinas itu, ia dibantu untuk turun oleh ajudannya dan langsung masuk ke rumah dinasnya. Saat itu, ia juga sempat menyampaikan bahwa kondisinya saat ini sudah sehat.

"Alhamdulillah sehat dan tidak ada yang beda seperti dulu. Cuma ini kaki harus latihan jalan karena seminggu ini tidak dipakai," kata dia.

Presiden UCLG ASPAC ini juga mengaku tim dokter memberikan arahan supaya dia lebih banyak istirahat untuk memulihkan kondisinya.

Makanya, selama pemulihan itu, dia akan istirahat di rumah dinasnya, karena nanti ada tim dokter yang akan rutin memeriksanya. Biasanya, rumah dinas itu hanya digunakan untuk menerima tamu, karena Bu Risma tiap hari pulang ke rumah pribadinya di Wiyung.

Selama seminggu lebih, Bu Risma memang menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena sakit maag dan asma. Awalnya, dia dirawat di Rumah Sakit Soewandhi dan kemudian dipindahkan ke ruangan ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr. Soetomo.

Kemudian Minggu (30/6/2019) sore, Wali Kota Risma dipindahkan ke ruang rawat inap di Graha Amerta RSUD Dr Soetomo. Sejak dipindahkan itu, ia semakin hari semakin membaik hingga akhirnya diperbolehkan pulang Rabu kemarin.

Hikmah di Balik Sakit Bu Risma

Sejak awal saya menuliskan tentang sakitnya Bu Risma, saya selalu berpikir bahwa pasti ada hikmah di balik sakitnya ini. Karena sekarang beliau sudah keluar dari rumah sakit, saya ingin berbagi kegelisahan pikiran saya itu.

Akhirnya saya berpikir begini, apakah iya sakitnya Bu Risma ini merupakan salah satu cara Tuhan untuk "memaksa" Bu Risma supaya istirahat sejenak?

Kenapa seperti itu? Karena jika kita amati dan perhatikan, Bu Risma ini tidak akan pernah mau istirahat jika dia masih sehat. Selama dia diberi nikmat sehat, dia akan terus memikirkan Surabaya dan akan selalu keliling Surabaya untuk mencari hal-hal yang perlu dia perbaiki. Berangkat habis subuh dan pulang tengah malam, sudah menjadi kebiasaannya selama jadi Wali Kota Surabaya.

Pagi-pagi buta itu dia gunakan untuk keliling Surabaya mengecek langsung berbagai proyek yang sedang digarap Pemkot Surabaya. Sedangkan malam harinya, dia akan keliling lagi mencari berbagai masalah yang perlu dia tangani, termasuk lampu-lampu jalan yang mati. Jika dia menemukan lampu jalan mati, dia langsung meminta anak buahnya untuk memperbaikinya.

Dia tidak akan buru-buru pulang sebelum memastikan kondisi Kota Pahlawan dalam keadaan aman dan kondusif. Tiba di rumahnya pun dia tidak akan langsung tidur. Berbagai laporan dari lurah dan camat yang masuk ke handphone dan tabletnya, akan dilihat satu persatu. Ia baru akan tidur kalau laporan lurah dan camat itu dirasa tidak ada yang begitu penting untuk ditindaklanjuti sesegera mungkin.

Setidaknya, itulah sekelumit kegiatan Bu Risma setiap hari. Sangat sibuk dan tidak pernah istirahat demi melayani warga Kota Surabaya.

Akhirnya saya teringat dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Gus Luthfi, sosok kiai multi-dimensi yang dikenal sangat luas disiplin ilmu yang dikuasainya. Gus Luthfi ini merupakan salah satu kiai "andalan" yang selalu diundang oleh Pemkot Surabaya jika ada berbagai acara keagamaan.

Dalam sebuah ceramahnya di Balai Kota Surabaya, dia sempat menyampaikan bahwa banyak cara Tuhan memberikan nikmat, salah satunya nikmat sehat dan nikmat sakit. Sedangkan Bu Risma ini sedang diberi nikmat sakit, karena kakinya sedang bermasalah. Saat itu, kaki Wali Kota Risma memang sedang sakit.

Sejurus kemudian, Gus Luthfi mengatakan: "Barangkali ini cara Tuhan untuk memaksa Bu Risma supaya istirahat. Bisa saja, karena kan kalau kita perhatikan, Bu Risma ini tidak pernah istirahat kalau sembuh, pasti selalu kerja dan keliling Surabaya." Kala itu, aku hanya bisa diam karena itu benar adanya.

Memori ceramah agama Gus Luthfi itu tiba-tiba berputar lagi di otakku pagi ini. Seakan ini menjadi penegas bahwa "Tuhan sedang memaksa Bu Risma untuk istirahat sejenak".

Akhirnya, saya ingin mendoakan supaya Bu Risma selalu diberi kesehatan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Istirahat dulu ya Bu, seperti kata dokter. Semoga sehat selalu...Aamiin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun