Mohon tunggu...
mohammad farlan
mohammad farlan Mohon Tunggu... -

apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hipoglikemia Selama Penyakit Akut Pada Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital

31 Maret 2015   10:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BAB 3

RINGKASAN DALAM JURNAL

1.Pembahasan

Data kami menunjukkan bahwa anakdengan hiperplasia adrenal kongenital klasik mungkin mengalami penurunan kadar glukosa darah selama penyakit anak tipikal. Walaupun pemakaian hidrokortison dosis stres penting untuk mencegah krisi adrenal, berdasarkan temuan kami dan temuan penelitian retrospektif lainnya bahwa hipoglikemia dapat terjadi pada sekitar 9% penyakit akut; suplementasi glukosa dangat disarankan untuk menghindari hipoglikemia.

Pada studi kami, hipoglikemia yang dihubungkan dengan penyakit akut terdapat pada 3 dari 8 episode ketika glukosa darah dipantau. Secara keseluruhan, 2 dari 20 anak (10%) telah mengalami hipoglikemia. Hal ini sepertinya kurang menjelaskan frekuensi hipoglikemia sebab menurut laporan orang tua pada episode penyakit yang tidak dimonitor terjadi

hipoglikemia yang lebih berat dan banyak kejadian yang berkaitan dengan muntah dan kekurangan asupan makanan. Gejala klinis yang paling sering ditemukan adalah letargi.

Secara keseluruhan, pada penelitian-penelitian retrospektif terdahulu, sekitar 8-9% pasien hiperplasia adrenal kongenital mengalami hipoglikemia. Penelitian kami adalah penelitian prospektif yang pertama berkaitan dengan tema ini. Walaupun ukuran sampel penelitian ini sedikit, hasil kami konsisten dengan laporan rumah sakit yang melaporkan kejadian hipoglikemia pada anak-anak dengan hiperplasia adrenal kongenital klasik selama episode penyakit akut. Pada seluruh pasien kami, asupan oral cairan (atau makanan) mengandung glukosa ditambah dosis stres hidrokortison berhsil meningkatkan kadar glukosa darah ke normal dan orang tua pasien dapat melakukan tatalaksana di rumah dengan baik.

Telah ditunjukkan bahwa dosis glukokortikoid yang lebih tinggi digunakan pada awal pencegahan hipoglikemia, karena anak dengan usia muda memiliki risiko hipoglikemia lebih tinggi. Tidak terdapat bukti bahwa penggunaan kronik glukokortikoid melindungi terhadap komplikasi hidrokortison ataupun yang mengancam jiwa, dan defisiensi epinefrin memegang peranan penting. Penelitian pada bayi preterm memberi bukti untuk mendukung bahwa epinefrin dibandingkan dengan glukagon adalah regulator utama glukoneogenesis dan glikogenesis dalam melawan hipoglikemia pada neonatus. Temuan kami sebelumnyabahwa dosis stres hidrokortison tidak bermanfaat bagi remaja dengan hiperplasia adrenal kongenital yang berlangsung jangka-pendek, latihan intenstas-tinggi, dan tidak mengubah kadar glukosa, memberi arti bahwa epinefrin sebagai pemegang peran utama pada regulasi gula darah akut pada anak yang lebih tua. Terlebih lagi, glukokortikoid berlebihan yang digunakan pada 2 tahun pertama kehidupan telah ditemukan sebagai faktor risiko perawakan pendek pada orang dewasa berdasarkan banyak penelitian dan dapat menuju risiko penyakit kardiovaskuler. Epinefrin, glukagon, dan kortisol berinteraksi secara sinergis untuk mencegah hipoglikemia; tapi epinefrin mungkin lebih penting dalam respons akut utnuk mengurangi kadar glukosa darah. Sayangnya, tidak terdapat cara untuk menggantikan respons epinefrin yang kurang dan suplementasi glukosa adalah cara terbaik untuk mencegah dan menurunkan kadar glukosa darah.

2.Ringkasan dari jurnal

hipoglikemia yang dihubungkan dengan penyakit akut terdapat pada 3 dari 8 episode ketika glukosa darah dipantau. Secara keseluruhan, 2 dari 20 anak (10%) telah mengalami hipoglikemia. Hal ini sepertinya kurang menjelaskan frekuensi hipoglikemia sebab menurut laporan orang tua pada episode penyakit yang tidak dimonitor terjadi hipoglikemia yang lebih berat dan banyak kejadian yang berkaitan dengan muntah dan kekurangan asupan makanan. Gejala klinis yang paling sering ditemukan adalah letargi

http://www.scribd.com/doc/131586925/jurnal-endokrin-docx#scribd

By:Keil MF, Bosmans C, Van Ryzin C, Merke DP

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun