Nikmatilah selagi situasi itu masih menemani hingga situasi tersebut membenci dan pergi untuk meninggalkanmu bersama Keistimewaan yang telah menunggu lama serta rindu untuk mengisi hari-harimu.
Perlu kita ingat serta pahami sesungguhnya jangan pernah sekalipun menentukan masa depan dengan menjadikan awal karier dari orang lain sebagai tolok ukur diri kita, sebab persepsimu salah besar karena apa yang kau lihat itu belum tentu sebagai masa depan yang diidam-idamkan oleh orang tersebut, dan jika kau ingin "kesibukan" merenunglah sebab Kesibukan bukanlah arti dari sebuah Kesuksesan ataupun Keistimewaan rubahlah Perspektifmu dalam melihat isi dunia yang sesungguhnya.
Ada dua adagium yang selalu kuingat sampai detik ini dari beberapa seniorku di kampus dan di LSM tempat kupernah belajar banyak tentang arti kehidupan yakni:
1. Jika ada hal yang ingin kau pertanyakan atau sebuah narasi pernyataan janganlah pernah berbicara di punggung teman, berbicaralah di depan dengan akar konsep berpikir yang rasional.
2. Jika kau ingin hidup tenang berbicaralah seperlunya kuping kau diberi dua, corong kau satu itu semua guna agar kau terbiasa mendengarkan dengan seksama setelah itu berbicaralah dengan rasional dan hati-hati.
Selain dari berbagai macam antologi, konsep-konsep berpikir seperti diatas juga selalu menjadi subbagian alat hingga untuk mencapai tujuan hidupku nanti serta untuk tetap menjalani kehidupan sekarang dengan berbagai macam tempat, situasi, dan manusia-manusia yang silih berganti untuk melengkapi perjalanan hidupku. Bukan maksud menggurui teman-teman semua namun setiap manusia mempunyai pengalaman berbeda-beda dalam rel orientasi diri hingga kelak teori-teori tersebut dapat diimplementasikan secara manfaat pada kehidupan bermasyarakat.
Hari ini adalah dimana kau berusaha untuk memahami isi narasi ini, mungkin sulit untuk berdialektika dengan apa yang kau baca sekarang karena aku bukanlah seorang Jurnalis maupun Penulis ulung sehingga dapat menyajikan narasi-narasi yang terstruktur dan sistematis.
Untukmu tetaplah bersemangat dan bangga telah menjadi Sarjana Hukum hingga nanti sebuah tanggung jawab besar wajib terselesaikan oleh keahlianmu dan bagi teman-teman yang masih berjuang mendapatkan gelar tersebut.
Tetap semangat untuk menghadapi berbagai macam dinamikanya hingga gelar tersebut sempurna bertengger di pundakmu demi kelak dapat menjalankan amanah dengan baik sebagai Akademisi dan atau Praktisi tanpa melupakan nilai-nilai dari visi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Untuk semuanya (terutama diriku sendiri) kokohkan bahumu agar dapat menopang beban berat gelar tersebut karena Implementasi dari Bentuk Negara di Konstitusipun juga merupakan tanggung jawab besar dari gelar S.H. yang kamu topang tersebut/kelak.
Oleh : Mohammad Farid, S.H.