Mohon tunggu...
mohammad ahya dinillah
mohammad ahya dinillah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bermain voly Konten yang di suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Proses terbentuknya ikatan ionik pada atom

2 Oktober 2025   11:34 Diperbarui: 2 Oktober 2025   11:34 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Dalam ilmu kimia, ikatan antaratom merupakan aspek mendasar yang memungkinkan terbentuknya molekul serta berbagai senyawa. Salah satu jenis ikatan yang paling sering dijumpai adalah ikatan ionik, yaitu ikatan yang lahir dari perpindahan elektron antara atom logam dan atom nonlogam. Ikatan ini penting karena menghasilkan senyawa dengan sifat khas, contohnya natrium klorida (NaCl) yang kita kenal sebagai garam dapur.

Tulisan ini akan membahas secara menyeluruh mengenai bagaimana ikatan ionik terbentuk, mulai dari kecenderungan atom untuk stabil, mekanisme perpindahan elektron, hingga sifat-sifat senyawa yang dihasilkan dari ikatan tersebut.

1. Definisi Ikatan Ionik

Ikatan ionik adalah jenis ikatan kimia yang terbentuk ketika terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lain. Akibatnya, atom yang kehilangan elektron berubah menjadi ion positif (kation), sementara atom yang memperoleh elektron berubah menjadi ion negatif (anion). Tarikan elektrostatik yang terjadi antara ion bermuatan berlawanan inilah yang menjadi pengikat kuat dalam ikatan ionik.

Ciri khas ikatan ini adalah adanya perbedaan keelektronegatifan yang besar, di mana logam dengan keelektronegatifan rendah mudah melepaskan elektron, sedangkan nonlogam dengan keelektronegatifan tinggi cenderung menerima elektron.

2. Mekanisme Terbentuknya Ikatan Ionik

a. Kecenderungan Mencapai Stabilitas

Setiap atom berusaha mencapai konfigurasi elektron stabil sesuai aturan oktet (memiliki delapan elektron pada kulit terluar).

Atom logam, yang biasanya memiliki 1--3 elektron valensi, cenderung melepaskannya.

Atom nonlogam, dengan 5--7 elektron valensi, lebih suka menerima tambahan elektron.

b. Perpindahan Elektron

Atom logam akan melepaskan elektron dari kulit terluarnya, lalu elektron tersebut diterima oleh atom nonlogam.

Contoh:

Natrium (Na) dengan konfigurasi 2-8-1 akan menjadi Na (2-8) setelah melepas satu elektron.

Klor (Cl) dengan konfigurasi 2-8-7 akan menjadi Cl (2-8-8) setelah menerima satu elektron dari natrium.

c. Tarikan Elektrostatik

Setelah terbentuk ion-ion, gaya tarik elektrostatik antara kation dan anion akan mengikat keduanya dalam suatu struktur kristal padat, contohnya senyawa NaCl.

3. Karakteristik Senyawa Ionik

Senyawa ionik memiliki sejumlah sifat khas, antara lain:

1. Umumnya berbentuk padatan kristal dengan susunan teratur.

2. Titik leleh dan titik didihnya tinggi karena ikatan ionik sangat kuat.

3. Mudah larut dalam air akibat interaksi ion dengan molekul air.

4. Dapat menghantarkan listrik dalam keadaan larutan atau lelehan, tetapi tidak pada keadaan padat.

5. Bersifat rapuh, mudah retak bila mendapat tekanan.

4. Contoh Senyawa Ionik

Beberapa contoh senyawa ionik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

NaCl (natrium klorida): bahan utama garam dapur.

KBr (kalium bromida): digunakan dalam fotografi dan obat-obatan.

MgO (magnesium oksida): bahan refraktori.

CaCl (kalsium klorida): sering dipakai sebagai penyerap kelembapan.

5. Penutup

Ikatan ionik terbentuk melalui mekanisme perpindahan elektron dari logam ke nonlogam, sehingga terbentuk ion-ion dengan muatan berbeda. Gaya tarik elektrostatik antara ion-ion ini menghasilkan senyawa yang stabil dengan sifat-sifat khas.

Pemahaman tentang proses ikatan ionik membantu kita menjelaskan mengapa senyawa tertentu bersifat keras, memiliki titik leleh tinggi, serta mampu menghantarkan listrik dalam kondisi tertentu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun