Mohon tunggu...
Mohammad RafiRaissandi
Mohammad RafiRaissandi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Untuk Penugasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Tak Semua Harus Sesuai Mau Kita : Belajar Melepas Kendali"

18 Mei 2025   01:30 Diperbarui: 18 Mei 2025   01:29 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohammad Nurdin H K Sebagai Pembicara

Melepas Kendali Adalah Tanda Kedewasaan

Tidak memaksakan kehendak bukan berarti tidak punya arah. Justru itu adalah bukti bahwa kita telah tumbuh. Bahwa kita bisa membedakan antara apa yang bisa kita kendalikan dan apa yang bukan tanggung jawab kita lagi.

Kita tetap bisa punya impian, tapi tidak memaksa semua orang setuju dengannya. Kita tetap bisa mencintai, tapi tidak harus menjadikan orang lain seperti versi ideal kita. Kita tetap bisa memberi masukan, tapi belajar menerima bahwa tidak semua orang akan berubah hanya karena kita menginginkannya.

 

Bagaimana Caranya Berhenti Memaksa?

  1. Sadari Polanya
    Refleksikan: dalam hubungan atau pekerjaan, adakah kamu sering merasa kecewa karena orang lain tidak mengikuti caramu? Apakah kamu mudah kesal jika sesuatu tidak sesuai harapan?
  2. Tanyakan pada Diri: "Apa yang Aku Takutkan?"
    Di balik keinginan untuk memaksa, biasanya ada ketakutan tersembunyi. Identifikasi ketakutan itu dan hadapi dengan jujur.
  3. Praktikkan Letting Go Secara Bertahap
    Latih diri untuk menerima hasil akhir yang tidak sempurna. Berhenti berdebat saat tahu itu tidak perlu. Biarkan orang memilih, meski bukan pilihan yang kamu harapkan.
  4. Percaya pada Proses, Bukan Hasil Instan
    Hidup bukan soal mendapatkan semua yang kita mau, tapi soal menjadi versi terbaik dari diri kita di setiap proses yang kita jalani.

Tidak semua harus berjalan sesuai kehendak kita. Dan itu tidak apa-apa. Justru, saat kita belajar melepaskan keinginan untuk mengendalikan, kita memberi ruang untuk kedamaian masuk. Kita memberi ruang untuk hubungan yang lebih tulus, tanpa tekanan. Untuk pilihan yang lebih ringan, tanpa rasa bersalah. Dan untuk diri sendiri, yang akhirnya bisa bernapas tanpa beban harus selalu benar.

Melepas tidak berarti kalah. Kadang, melepas adalah satu-satunya jalan menuju kebebasan hati yang sesungguhnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun