Mohon tunggu...
Mohammad RafiRaissandi
Mohammad RafiRaissandi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Untuk Penugasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Tak Semua Harus Sesuai Mau Kita : Belajar Melepas Kendali"

18 Mei 2025   01:30 Diperbarui: 18 Mei 2025   01:29 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohammad Nurdin H K Sebagai Pembicara

Di setiap fase kehidupan, kita akan bertemu dengan situasi di mana kenyataan tidak berjalan sesuai harapan. Rencana gagal. Hubungan retak. Orang yang kita sayangi justru menjauh. Di saat seperti itu, kita sering bertanya-tanya: "Apa salahku?" atau bahkan, "Kenapa mereka tidak bisa mengikuti apa yang menurutku benar?"

Pertanyaan-pertanyaan itu wajar. Tapi di baliknya, kadang terselip ego—keinginan untuk memaksakan kehendak agar dunia berjalan sesuai skenario yang kita tulis sendiri.

Namun hidup bukan panggung tunggal. Kita tidak bisa menjadi sutradara untuk semua peran.

Akar dari Memaksakan Kehendak: Ego, Takut, dan Luka Lama

Seringkali, dorongan untuk memaksakan kehendak bukan semata karena ingin segalanya sempurna. Di baliknya, ada rasa takut. Takut kehilangan kontrol. Takut dikhianati. Takut merasa tak berarti jika orang lain tak mengamini ide atau cara kita.

Bahkan, tanpa sadar kita membawa luka lama ke dalam keputusan hari ini. Ketika dulu suara kita tak didengar, kita jadi ingin suara kita sekarang selalu didengar. Ketika dulu kita pernah ditinggalkan, kita jadi menuntut orang untuk bertahan. Ketika dulu kita merasa tidak cukup, kita ingin dunia memenuhi keinginan kita agar merasa berharga. Tapi luka tidak akan sembuh dengan kontrol. Luka sembuh dengan penerimaan.

Ketika Kita Memaksa, Kita Menutup Pintu Belajar

Memaksakan kehendak sering kali membutakan kita dari pelajaran hidup yang sebenarnya. Kita sibuk mengejar apa yang seharusnya terjadi, sampai-sampai lupa melihat apa yang memang sedang terjadi. Kita lupa bahwa sering kali, ada makna di balik ketidaknyamanan. Ada pertumbuhan dalam ketidakpastian.

Saat seseorang tidak setuju dengan kita, bisa jadi itu kesempatan untuk melihat sudut pandang baru. Saat rencana gagal, bisa jadi itu ruang untuk belajar fleksibilitas. Dan saat kita ditolak, bisa jadi itu panggilan untuk menyayangi diri sendiri lebih dalam.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun