Mohon tunggu...
Mohamad Ikhwanuddin
Mohamad Ikhwanuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Anak Kolong

Menulislah, karena tulisanmu adalah karyamu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

HITAM #4 Tanda Tanya

24 November 2020   21:54 Diperbarui: 12 Desember 2020   12:19 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Mohamad Ikhwanuddin

TANDA TANYA

Mama sedang membuat adonan bolu mentega seperti seorang chef terkenal. Dimulai dari mengkocok mentega dan gula dengan mixer, memasukkan telur satu persatu, fanila dan terigu kedalam baskom adonan. Kemudian adonan dimasukkan secara merata kedalam loyang tulban. Setelah itu loyang tulban dimasukan kedalam oven. Aku perhatikan setiap gerakan mama sambil mengiris bawang untuk membuat opor ayam. Suara musik terdengar dari CD Philips AZ1120 Dynamic Bass Boost. CD Philips ini bentuknya sudah ketinggalan zaman namun masih terawat dan dapat digunakan. Alat ini yang selalu menemani mama ketika sedang memasak di dapur. 

Selintas teringat bagaimana kedekatan mama, papa, aku dan kedua adikku. Ngobrol dan bercanda diatas tempat tidur kamar orang tuaku. Kasur yang biasanya muat hanya untuk dua orang, malam ini menjadi lima orang, meskipun harus berdesakan. Biasanya cerita dimulai dari masa kecil papa dan mama saat sekolah sampai dengan menikah. Banyak cerita yang lucu, sedih, gembira, pengorbanan dan inspirasi dari kedua orang tuaku. Termasuk asal CD Philips AZ1120 Dynamic Bass Boost adalah pemberian papa saat ulang tahun mama dari hasil gaji pertama bekerja.

"Kak Fira.....", panggil mama. Mama selalu memanggilku dengan kakak atau kak. Papa dan mama selalu mengajarkan anak-anaknya untuk menghormati orang yang lebih tua atau muda dengan panggilan kakak atau adik.

"Ngelamun yaa...".

"Enggak maa..., sedikit", jawabku sambil tersenyum.

"Anak gadis gak boleh banyak melamun, nanti tanganmu keiris pisau loh kak", sambil melirik aku yang sedang mengiris bawang merah.

"Aduh tanganku...," sambil mengibas-ibaskan telapak tangan.

"Tuh kan..., mama bilang apa". 

"Jangan banyak melamun". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun