Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Stunting dan Indonesia Emas 2045

29 Januari 2024   07:50 Diperbarui: 29 Januari 2024   08:03 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(5) Penegakan Hukum Lingkungan. Dengan meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan, termasuk pemberian sanksi yang tegas kepada pelaku yang merugikan lingkungan, dan meningkatkan kapasitas lembaga pengawasan dan monitoring lingkungan untuk memantau aktivitas yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.

Berkaitan dengan Sumber Daya Manusia Unggul dan Kesejahteraan dan Kesetaraan, Pemerintah menghadapi salah satu permasalahan berkaitan dengan Stunting. Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan anak akibat kekurangan nutrisi yang cukup, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga dua tahun pertama setelah kelahiran. Beberapa faktor penyebab stunting melibatkan aspek nutrisi, kesehatan, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa penyebab umum stunting:

Kekurangan Gizi

Nutrisi yang tidak mencukupi, terutama protein, zat besi, zinc, vitamin A, dan asam folat, dapat menyebabkan stunting. Kekurangan gizi ini bisa terjadi pada ibu selama kehamilan atau pada anak selama masa pertumbuhan awal.

Kekurangan nutrisi ini dapat terjadi pada ibu selama kehamilan jika mereka tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup melalui makanan atau suplemen. Selain itu, bayi dan anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan atau ASI (Air Susu Ibu) selama dua tahun pertama kehidupan juga berisiko mengalami stunting.

Upaya untuk mencegah stunting melibatkan edukasi gizi, promosi ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, diversifikasi pola makan, dan pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan. Pemberdayaan keluarga untuk memahami pentingnya gizi dan akses terhadap makanan bergizi juga merupakan bagian integral dari strategi pencegahan stunting.


Infeksi dan Penyakit

Infeksi kronis seperti diare, infeksi pernapasan, dan parasit usus dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menghambat pertumbuhan anak. Upaya pencegahan infeksi kronis dan penanganan yang efektif saat terjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak. 

Langkah-langkah seperti meningkatkan kebersihan dan sanitasi, memberikan vaksinasi, dan mendeteksi serta mengobati infeksi dengan segera dapat membantu mengurangi dampak infeksi kronis terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak. Pemberian nutrisi yang memadai dan perawatan kesehatan yang komprehensif juga berperan penting dalam mengatasi dampak infeksi kronis pada pertumbuhan anak.

ASI yang Tidak Eksklusif dan Tidak Adekuat

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang tidak eksklusif atau tidak mencukupi selama enam bulan pertama kehidupan dapat meningkatkan risiko stunting. Jika ASI tidak mencukupi atau tidak diberikan eksklusif selama enam bulan pertama, bayi dapat mengalami kekurangan nutrisi yang dapat mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat. Stunting yang terjadi pada periode awal kehidupan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun