Mohon tunggu...
MOHAMAD MIFTACH MEGANTORO
MOHAMAD MIFTACH MEGANTORO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa banyak penasaran alias kepo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Sampai Anda Menyesal Hanya Karena FOMO!

18 Januari 2022   10:34 Diperbarui: 18 Januari 2022   10:55 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/

"Semua masa ada trennya, semua tren ada masanya"

Begitulah bunyi pepatah yang konon diciptakan oleh anak-anak kekinian. Pada edisi kali ini penulis mencoba untuk mengulas sedikit tentang FOMO. Tahukah kalian mengenai fenomena FOMO?

FOMO atau Fear of Missing Out adalah adalah suatu perasaan ketakutan atau kegelisahan akan ketinggalan sesuatu yang sifatnya baru dan sedang terjadi seperti tren, berita, informasi, dan lainnya. 

FOMO merupakan suatu keinginan untuk terus terhubung dengan orang lain di sekitarnya dan akan merasa cemas jika orang lain bersenang-senang tanpa mereka (Przybylski et al., 2013, p. 1841). 

Singkatnya, FOMO adalah "takut ketinggalan". Efek dari FOMO adalah mengikuti setiap tren kekinian agar tidak ketinggalan jaman atau agar dipandang keren. 

Contohnya, baru-baru ini viral seorang mahasiswa yang menjual foto selfie dirinya dalam bentuk NFT (Non-Fungible Token). Konon, mahasiswa tersebut dapat meraup keuntungan hingga miliaran rupiah atas penjualan NFTnya di salah satu platform yaitu Opensea. Sekilas sangat menarik, bayangkan kita hanya selfie dan dihargai hingga miliaran! Gokil ga tuh! 

Nah dari hal tersebut, kita lalu membayangkan dengan gampangnya dapat miliaran, kemudian kita coba untuk meniru hal yang sama, maka bisa dibilang kita FOMO guys.

Perkembangan sosial media yang semakin masif adalah salah satu pemicu FOMO. Algoritma media sosial, fitur-fiturnya dibuat untuk kita betah bermain-main sosmed dalam waktu yang lama. Apalagi ditambah pandemi yang menyebabkan orang cenderung menghabiskan waktunya di rumah dan malas untuk kemana-mana. 

Dengan begitu orang akan menerima jutaan informasi dari sosial medianya, melihat-lihat apa yang sedang kekinian, melihat-lihat orang lain/teman-temannya , kemudian muncul perasaan untuk ikut-ikutan biar tidak ketinggalan. Nah itulah fenomena FOMO.

Bagai pisau bermata dua, FOMO sebenarnya dapat membawa manfaat dan dapat juga berdampak buruk. Salah satu contoh manfaat adalah jika kalian seorang content creator atau pebisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun