Dalam pengertian sederhana, komunikasi merupakan proses interaksi yang dilakukan dengan tujuan untuk bertukar pesan. Setidaknya dua moda komunikasi, secara verbal dan non verbal.
Sekadar berbasa basi mengucap selamat pagi, menanyakan kabar, atau ajakan mampir merupakan wujud komunikasi paling umum yang dilakukan secara verbal. Dalam rutinitas sosial sehari-hari komunikasi verbal terekspresi dengan cara ngobrol, berbagi cerita, atau bercanda.
Dalam situasi tertentu komunikasi verbal kita lakukan saat bermusyawarah untuk mencari solusi bagi kepentingan bersama, berdiskusi dengan serius dalam ruang akademik, berdebat penuh semangat mempertahankan argumen politik, agama, atau hukum. Komunikasi verbal menjadi moda komunikasi utama kita dalam berinteraksi dengan sesama.
Secara non verbal komunikasi dilakukan dengan lambaian tangan sebagai simbol ajakan atau mungkin cara kita menyapa seseorang yang berdiri di kejauhan, anggukan atau gelengan kepala pertanda setuju atau menolak, tersenyum sinis mewakili sikap tertentu, tetesan air mata yang menunjukkan kesedihan atau rasa haru, dan berbagai gestur tubuh yang secara sadar atau tidak menunjukkan sebuah pesan.
Tidak semua komunikasi yang kita jalani memberikan kenyamanan. Dalam sebuah percakapan kita terkadang berhadapan dengan satu atau lebih orang yang cenderung ingin memonopoli pembicaraan atau selalu berusaha menang sendiri. Perilaku seperti ini kadang menyebalkan karena membuat orang lain terganggu.
Beberapa orang mungkin mendominasi percakapan tetapi tidak membosankan karena mereka memiliki kepribadian yang menarik. Misalnya, mereka menunjukkan sikap humoris atau rendah hati. Mereka masih memiliki kemampuan mendengar dan empati kepada lawan bicara.
Narsisis yang suka berbicara
Percakapan yang sehat adalah percakapan dua arah. Ada saat berbicara dan ada saatnya diam dan mendengarkan lawan bicara.
Ketika seseorang berupaya secara tendensius mendominasi percakapan ada kemungkinan dia sedang mengidap gangguan kepribadian narsisistik. Sebuah sumber menyebutnya dengan frase conversational narcissist atau narsisis yang suka berbicara.
Narsisis yang suka berbicara memiliki kebiasaan menyela pembicaraan orang lain. Mereka kesulitan menjadi pendengar yang baik.
Para narsisis ini lebih suka berbicara tentang diri mereka sendiri. Narsisis yang suka berbicara biasanya enggan bertanya tentang kehidupan atau pikiran orang lain.