Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Reportase dari TPS-ku, Pelaksanaan Pemilu 2024 di Desa Leming

14 Februari 2024   10:55 Diperbarui: 14 Februari 2024   12:45 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jemari pemilih yang telah  mencoblos.

Pada saat yang sama, persiapan lokasi TPS telah mulai dilakukan dengan membersihkan lingkungan sekitarnya, pemasangan tenda dan sedikit dekorasi. Apa yang dilakukan KPPS tersebut menunjukkan kesiapan pelaksanaan pemilu 2024.

Di area TPS para petugas KPPS terlihat sibuk menjalankan tugas masing-masing. Di sebuah sudut, seorang petugas sedang menulis surat suara. Surat yang telah ditulis itu lalu diserahkan kepada ketua KPPS untuk dibubuhkan tanda tangan.

Di sisi yang lain, petugas KPPS menerima surat pemberitahuan yang dibawa pemilih untuk diregistrasi. 

Selanjutnya, pemilih menunggu antrian panggilan untuk menandatangani daftar kehadiran. Setelah itu, pemilih menunggu lagi untuk mendapatkan giliran melakukan pencoblosan. 

Ketua KPPS memanggil pemilih dan menyerahkan surat suara. Pemilih melangkah menuju bilik suara dengan surat suara di tangan untuk mencoblos. Saat surat suara dimasukkan ke kotak, seorang petugas mengarahkan agar surat suara tidak salah masuk kotak suara. 

Sebagai bukti telah mencoblos, pemilih diarahkan untuk mencelupkan salah satu jarinya pada tinta yang telah disiapkan.


Ilustrasi jemari pemilih yang telah  mencoblos.
Ilustrasi jemari pemilih yang telah  mencoblos.

Beberapa lansia mengalami kesulitan saat pencoblosan. Saat di bilik suara, seorang pemilih malah bertanya kepada pemilih lain karena bingung harus coblos yang mana. 

Petugas KPPS mengingatkan pemilih yang telah masuk ke bilik suara tidak boleh membantu pemilih lain kecuali atas ijin KPPS dan dalam kondisi tertentu.

Ayah saya sendiri salah coblos pada salah satu surat suara. Ini wajar karena kemampuan penglihatan yang sudah susut. Kesalahan itu membuatnya meminta surat suara lain kepada petugas KPPS.

Adanya kesalahan coblos tersebut membuat ketua KPPS mengingatkan kepada pemilih agar teliti saat mencoblos untuk menghindari kekeliruan. Ini karena surat suara cadangan terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun