Panggung Musik Rebo’an di Café Bambu Gilingan Solo tadi malam menggelar “Pagelaran Parade Lagu-Lagu IWAN FALS & SAWUNG JABO" berlangsung cukup meriah, kapasitas tempat duduk sekitar 75 dipenuhi para fans Iwan Fals yang datang dari Sragen, Karanganyar, Solo, Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Jogja.
FOi Sragen Band Akustik dari Sragen sebagai grub pembuka acara yang dimulai sekitar jam 20.15 WIB, cukup menghanyutkan suasana dengan pilihan lagu-lagu yang sedikit lembut, yang mungkin dipengaruhi juga salah satu porsenilnya adalah cewek. Tiga buah lagu dari Iwan Fals berjudul Yakinlah, Sarjana Muda dan Ujung Aspal Pondok Gede sepertinya jadi guyuran kerinduan pada sosok sang idola Iwan Fals.

Pada giliran ke dua tampil grub Band “DOLIN FALS” dari OI Wonogiri, cukup menarik performance dari anak-anak muda dari Wonogiri ini, irama country dari lagu-lagu Iwan Fals di rombak jadi irama Reggae, begitu lagu pertama berjudul Mata Hati para penontonpun mulai berjoget dan bernyanyi bersama hingga lagu ke lima Buku ini Aku Pinjam menggema.

Performan ke tiga tampil Grub Band dari Jogjakarta “GARUDA SAMSARA”, semakin memanaskan suasana di Café Bambu, Grub Band yang focus pada lagu-lagu dari salah satu Grub Iwan Fals yaitu Kantata Taqwa dan Kantata Samsara ( sekarang sudah bubar) ini, mampu memberikan warna yang lain karena jarang sekali lagu-lagu dari Grub Kantata yang dinyanyikan Grub-grub Band OI di Indonesia.
Lagu pertama berjudul “Kantata Taqwa” di sajikan dengan music dan instrument yang benar-benar mirip Album yang sebenarnya, cukup rancak, kompak dan nikmat didengar. Mengingatkan konser-konser Akbar Kantata Taqwa di tahun 1990an. Salut buat teman-teman dari Jogja ini.
Dengan 4 lagu yang dibawakannya, sepertinya masih pingin nambah lagi tuh.

SWAXDAL BAND “ dari Klaten sebagai grub Band puncak acara yang diharapkan mampu menghipnotis para penggemar Iwan Fals yang bergabung dalam OI yang hadir tadi malam sedikit terkendala dengan persoalan tehnis, sound system sempat ngadat hingga hampir 30 menit.
Masih bisa membawakan 4 buah lagu ( Aku Gelisah, Langgam Lawu, Goro-goro, Mengejar bayangan menangkap angin ).
Meskipun para penonton tetap begitu antisias. Saya sebagai mantan pemusik bisa merasakan betapa kendala tehnis ini, benar-benar mengusik performance sebuah grub Band, dengan 2 gitar bergantian kadang terdengar kadang mati.
Hanya dengan profesionalime grub dan pemain pasti mampu mengatasi dan menutupi semua itu, misalnya dengan lebih interaktif ke penonton atau lebih aktraktif dalam beraction pangggung.
Dalam hal ini Swaxdal Band bisa kita nilai cukup baik mengatasi kendala tehnis tersebut. Meskipun saya bisa rasakan kadar kekecewaan terlihat dari wajah-wajah porsenil Swaxdal. Tapi saya benar-benar salut acungi jempol untuk penampilannya tadi malam.
Semoga ini bisa menjadikan pelajaran buat pemilik Café Bambu kedepannya. Sound System memang perlu di daur ulang, ganti yang baru.
Mas Kacoek dari OI Sukoharjo sebagai koordinator pertunjukan, dalam sambutan diakhir acara berencana akan lebih aktifkan kembali acara Rebo’an ini dan akan memindhkan waktu pada hari Sabtu malam minggu.

Acara yang bertema “ Bermusik Kita Bersatu” ini melebihi target penonton yang diharapkan, ucapan terimakasih pada Mas Kacoex, Mas Kabul dan pemilik Café Bambu yang telah sukses menggelar acara ini.
Dan di akhir pertunjukan mas Kacoex yang jago bermain Harmonika ini berkolaborasi dengan aku, dan mas Danang ( Gitaris Sofaco Rock Fals Band Solo ). Karena waktu yang dibatasi hanya sampai jam 23.00 WIB, Kami diminta hanya membawakan satu lagu, kita pilih lagu berjudul “ Dibawah kain bendera”.
Dengan antusiame penonton yang masih berjejer di depan panggung, spontan saja aku tambah sebuah lagu “Dibalik bening mata air” ( sorry ya Mas Kacoex, tidak tega lihat teman-teman masih semangat sekali tuk bernyanyi, pinginnya sebenarnya bernyanyi sampai pagi he.he.. ) . Melihat teman-teman masih begitu bersemangat dan minta lagi dan lagi, tapi Mas Kacoex dengan bijak berujar, masih ada hari esok.

Salam OI, Damai Kami Sepanjang Hari
DKSH.
--ooOoo---
Foto2 lain :

Yang ini bener-bener Didiet Fals Beneran


Berjoget dan bernyanyi nge Fals itu pasti

Aku dan Mas Hery Samsara (Vocalist Garuda Samsara )

Didiet Fals Beneran diapit Sawung Jabo Gadungan (Vocalist Swaxdal ) & Drummer nya Swaxdal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI