Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terungkapnya Misteri Delima Emas

16 Juni 2017   22:39 Diperbarui: 16 Juni 2017   22:56 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terungkapnya Misteri Delima Emas

oleh: Moh Afif Sholeh

Di daerah pedesan ujung Timur, ada seorang petani tua yang bernama Sariman. Ia hidup berdua dengan istri tercinta dalam keadaan damai dan tentram serta taat beribadah. Kesehariannya mulai habis Shubuh sampai menjelang Dhuhur di sawah. Istrinya selalu mengirim makanan untuknya. Orang tuanya dulu pernah berwasiat kepadanya bahwa ada kotak dibawah tempat tidurnya yang tak boleh satu pun membukanya kecuali ketika sudah ada paceklik berkepanjangan sampai 5 tahun di daerah itu. Setelah beberapa tahun berjalan kejadian yang diprediksi oleh orang tuanya dulu terbukti terjadi. Lahan panen rusak oleh hama tikus, sungai yang biasa mengalir dengan jernihnya, kini sudah menjadi kering.

Warga banyak yang kelaparan.

Di saat seperti ini ada seorang pemuda yang disuruh gurunya untuk menemui seorang petani yang taat beribadah, dengan ciri ciri yang telah dijelaskan oleh gurunya.

"Nak, tolong kamu temui petani yang tinggal di daerah ini, musibah daerah itu akan segera hilang setelah kau jelaskan benda kotak yang berada di rumah itu."tutur guru kepada pemuda tadi.

"Iya Guru, saya akan melaksanakan perintahmu." jawab sang pemuda.

Berangkatlah pemuda tadi untuk menemui petani itu, setelah beberapa hari mencari petani tersebut, ia baru ketemu saat istirahat di gubuk tengah sawah.

"Nak, lagi istirahat ya?"Petani bertanya.

"iya pak, saya sudah berhari hari mencari seseorang, namun belum ketemu."jawabnya.

"emang dari mana asalmu?terus tujuanmu kesini untuk apa?" Petani bertanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun