oleh: Moh Afif Sholeh
Ada sebuah sekolah yang umurnya sudah mencapai ratusan tahun. Tempat untuk mendidik serta mencetak ribuan alumni yang tersebar di pelosok negeri. Namun sayangnya, sekolah itu sekarang muridnya tinggal hitungan jari, karena penduduknya bertransmigrasi ke daerah lain, penyebabnya adalah susahnya mencari penghidupan yang layak. Kepala sekolah yang hidupnya serba kekurangan, serta kurangnya fasilitas sekolah, ditambah lagi tidak ada bantuan dari pemerintah, menjadikan bangunan sekolah terkikis oleh waktu.
Yang lebih mencengangkan ketika ada wartawan yang sedang meneliti tentang perkembangan sekolah di pelosok daerah.
Wartawan:"Pak, sekolah ini sepertinya sudah tua usia bangunannya?"ia bertanya.
Kepala Sekolah:"iya pak, kita terkendala kurangnya biaya renovasi, ditambah lagi penduduknya kebanyakan bertransmigrasi ke daerah lain."tuturnya
Wartawan:"Oke pak, saya akan kirim ke media agar berita tentang robohnya tembok sekolah bisa di muat, yang pada akhirnya banyak yang mengulurkan tangan untuk membantu merenovasi," jelasnya
Kepala Sekolah:"terima kasih pak kalau begitu,"ucapnya dengan nada haru.
encatat, serta mencoba mengekspos tentang robohnya tembok sekolah. Salah satu media di Kota mempublikasikan sekolah ini, kemudian para alumni sedih mendengar kabar ini, lalu mereka berdatangan untuk membantu merenovasi sekolah kenangan mereka dahulu.
Mereka tersadar akan pentingnya berita ini, dan dijadikan pengalaman berharhaga agar tidak terulang kembali.
Gang Mujair, 24 Mei 2017, 07.10 Wib