Desa Pesalakan, yang berada di Kecamatan Bandar, menghadapi masalah serius terkait pengelolaan sampah. Sebagian besar penduduk desa terbiasa membakar sampah atau membuangnya begitu saja di kebun belakang rumah. Kebiasaan ini menyebabkan bau tidak sedap dan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan serta masyarakat setempat.
Sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut, seorang mahasiswa D4 Arsitektur Universitas Diponegoro Fakultas Sekolah Vokasi yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Mahasiswa Bina Khoirul Insan Semarang bernama Muhammad Fadillah atau yang biasa disapa Mas Fadil ini sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 2025 UNDIP, merancang desain Tempat Pengolahan Sampah Reusable, Reduce, Recycle (TPS-3R). Desain ini diusulkan dengan gambar Detail Engineering Design (DED) kepada pengurus desa untuk pembangunan TPS-3R di desa tersebut.
TPS-3R dirancang dengan tujuan untuk mengurangi sampah yang dibakar atau dibuang sembarangan, serta mengelola sampah dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Desain ini mencakup pemilahan sampah, pengomposan sampah organik, serta daur ulang sampah anorganik yang dapat mengurangi polusi lingkungan.
Fasilitas dalam desain TPS-3R meliputi ruang untuk memilah sampah organik dan anorganik, fasilitas untuk mengolah sampah organik menjadi kompos, serta fasilitas untuk mendaur ulang sampah anorganik seperti plastik dan kaca. Selain itu, desain ini juga mengedepankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai cara memilah sampah dan dampak buruk dari pembakaran sampah.
Dengan adanya TPS-3R, diharapkan masalah bau dan polusi udara yang selama ini dirasakan oleh warga dapat diatasi. Selain itu, pengelolaan sampah yang lebih baik dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan kualitas hidup masyarakat Desa Pesalakan.
Desain TPS-3R ini sudah diajukan kepada pengurus desa, dan diharapkan segera dapat diwujudkan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat desa. Jika diterapkan, TPS-3R ini dapat menjadi model pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, serta memberi dampak positif terhadap kesehatan dan kebersihan desa.