Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo-Anies Pasangan Ideal pada Pilpres 2024

24 September 2020   10:16 Diperbarui: 24 September 2020   10:24 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : republika.co.id

Melirik pada dua tokoh politik yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang saat ini sedang menduduki posisi penting dalam pemerintahan. Menjadikan kedua tokoh tersebut seperti magnet yang selalu menjadi daya tarik bagi wartawan dan pengamat politik untuk menulis dan menerka tentang arah politik mereka.

Jika kedua tokoh tersebut dipasangkan pada pilpres mendatang, maka akan memberi nuansa tersendiri bagi para pemilih. Ini sangat memungkinkan untuk dipasangkan, mengingat keberadaan Anies sebagai penguasa DKI Jakarta dan Prabowo sebagai menteri pertahanan sekaligus ketua umum partai Gerindra. Sebagaimana kita ketahui bahwa saat partai tersebut menduduki peringkat kedua terbanyak suara di parlemen.

Jauh dari itu, sepak terjang Anies tidak hanya dikenal sebagai politikus semata, namun Anies juga dikenal sebagai akademisi yang memiliki ragam prestasi. Secara derajat keilmuan beliau juga memiliki titel dengan khasta tertinggi yaitu Profesor, tapi karena dalam aturannya, jika seorang professor maju sebagai calon kandidat dalam pemilu, maka ia harus rela menanggalkan gelar profesornya.

Sementara Prabowo juga tidak kalah dengan Anies dari segi pencapaiannya, mengawali karir sebagai militer yang memiliki keberanian dan sifat kasatria yang tinggi. Mampu menempatkannya pada posisi penting sebagai Panglima Kosrad yang membawi sebelas ribu pasukan cadangan ABRI kala itu, dengan pangkat bintang tiga dipundaknya.

Melihat pada keberhasilan dua tokoh tersebut, nampaknya tidaklah berlebihan jika kita mencoba beradai-andai kalau kedua pasangan tersebut layak maju di kontestan presiden 2024. 

Menurut analisis saya yang masih mimim pengetahuan dalam percaturan politik, Prabowo dan Anies adalah Pasangan yang saling melengkapi satu sama lain.

Peluang Prabowo-Anies

Menurut survey yang dilakukan oleh Indo Barometer tentang elektabilitas capres 2024, yang dilakukan dari tanggal 9 s.d 15 Januari 2020. Merilis hasil yang menempatkan Prabowo pada posisi teratas dengan elektabilas 22,5 persen. Selanjutnya dikuti oleh Anies Baswedan 14,3 persen, lalu Sandiaga Uno 8,1 persen, Ganjar Pranowo 7,7 persen serta Tri Rismaharini 6,8 persen. (cnnindonesia.com)  

Berdasarkan survey tersebut, pasangan Prabowo-Anies, punya kemungkinan menjadi pasangan yang ideal dalam pilpres mendatang. Mengingat hasil dalam berbagai survey keduanya berada pada posisi yang sangat menggairahkan.

Selain itu Anies dikenal sebagai politikus yang memiliki personal branding yang baik, apa lagi sosok Anies saat ini masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Begitupun dengan Prabowo yang dinilai punya kinerja yang baik sebagai menteri pertahanan.

Bersatunya kedua tokoh ini, dinilai sangat cocok dalam mengikuti kontestan pemilu pada tahun 2024. Kedua tokoh tersebut memang memiliki magnet yang sangat kuat daya tariknya, dilihat dari segi kapasitas keduanya yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Jika dilihat dari hasil survey, memang menyajikan fakta bahwa keduanya sangat layak untuk disandingkan. Akan tetapi perlu diperhatikan, saat berbicara tentang survey, itu artinya sama dengan menilai tentang selera rakyat atau pemilih.

Karena sampelnya diambil secara random pada beberapa orang, jadi bisa kita simpulkan bahwa rakyat menginginkan agar Prabowo dan Anies berada dalam satu paket pasangan saat pilpres mendatang.

Namum akan terjadi pergesaran persepsi apa bila kita lihat dari kepentingan partai, maka akan menghasilkan fakta lain. Ketika partai besar lainnya tidak memberikan dukungan pada pasangan Prabowo-Anies. Kekuatan partai juga sangat menentukan pemenang pilpres, dimana partai-partai akan beruhasaha keras dalam menggerakkan mesinnya untuk memenangkan pemilu.

Bila dilihat dari kacamata percaturan politik, memang akan terdapat kenyataan lain. Sejatinya dalam politik, tentunya tidak melulu berbicara tentang kapasitas dan personal branding yang mumpuni. Akan tetapi partai politik punya kalkulasi tersendiri dalam menghadapi pertarungan.

Hambatan Prabowo-Anies

Keberadaan Anies yang solo karir dalam berpolitik tanpa kendaraan politik, menjadikannya sulit bergerak bila tanpa dukungan yang kuat dari partai besar. Apa lagi berpasangan dengan Prabowo, akan menyerupai paket dengan varian yang hampir sama saat Prabowo-Sandi.

Tentu saja ini akan memantik PDI-P untuk mengusung kader atau sosok yang  menjadi rekomendasi meraka. Keadaan ini akan merugikan Prabowo, dan bisa jadi menjegal kembali langkahnya untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Kenyataan ini juga harus menjadi pertimbangan bagi elit politik dilingkaran Prabowo. karena pilpres mendatang di tahun 2024, barang kali menjadi pertarungan yang bisa dikatakan untuk terakhir kalinya bagi mantan danjen kopasus itu.

Tentunya para pembesar partai gerindra harus mempunyai strategis kusus kali ini, agar bisa mengantar Prabowo menjadi Panglima tertinggi di Indonesia.     

Kemenangan SBY di Tahun 2004, Bisa Menjadi Rujukan bagi Prabowo-Anies

Jika kita kembali melihat kemenangan SBY pada tahun 2004, ini seakan menjadi sebuah pembelajaran politik bagi para politikus. Sebagaimana diketahui ketika itu SBY masih terlihat baru dalam pelaksanaan pemilu. 

Dibandingkan dengan rivalnya yang lain seperti Amien Rais, Megawati, dan Wiranto. Sama sekali SBY masih kalah jauh pamornya dibandingkan dengan tokoh-tokoh tersebut.

Kemenagan SBY ketika itu, tentu saja bisa menyajikan fakta lain tentang kekuatan paratai besar, tidak selamanya akan mampu keluar sebagai pemenang. Siapa sangka SBY dengan partai yang baru dibesutnya bisa memenagkan pilpres kala itu.

Kenyataan tersebut harusnya harusnya menjadi rujukan bagi petarung di pilpres mendatang, agar berani maju untuk mengahadapi partai raksasa. Dalam kontek Parbowo-Anies juga berpeluang menang, apa lagi Anies punya kapasitas yang mapan untuk mendampingi Prabowo.

Faktor kemenagan tak melulu berpatokan pada kekuatan partai besar, selain dari itu faktor ketokohan kadang kala juga bisa merebut hati rakyat untuk memilih mereka. Akhirnya penulis berpikir jika Prabowo dan Anies di sandingkan, maka mereka punya peluang besar dalam memenangkan pillpres tahun 2024.

Banda Aceh, 24 September 2020

Moehib Aifa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun