Mohon tunggu...
Moedi Darmawan
Moedi Darmawan Mohon Tunggu... Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Warga pedesaan yang menyukai secercah ilmu pengetahuan, sains teknologi dan seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Berat Mendisiplinkan Siswa

15 Oktober 2025   11:35 Diperbarui: 15 Oktober 2025   11:26 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenakalan Siswa (Sumber: www.gurusiana.id/pentigraf)

Kasus siswa SMAN 1 Cimarga yang merokok di sekolah menjadi perhatian para netizen pekan ini. Peristiwa ini berujung pada pelaporan kepala sekolah kepada pihak berwajib dan demo dari para siswa yang meminta kepala sekolah untuk mundur. Selain  Kepala sekolah akhirnya dinonaktifkan. Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Adang Abdurrahman.
Persoalan ini menjadi penting karen ada proses pendidikan yang tengah dilakukan oleh guru dalam mendisiplinkansiswa di sekolah. Apakah layak Kepala sekolah  mendapatkan hukuman? Ada dua hal yang bisa disajikan untuk menguraikan soal ini.
Pertama, proses pendidikan formal di sekolah pada dasarnya adalah proses pendidikan yang berbaur dengan dua spek pendidikan lainnya, ada pendidikan dalam keluarga yang disebut dengan pendidikan informal, bagaimana peran ayah dan ibu dalam mendukung proses pendidikan anaknya, lingkungan keluarga yang menumbukan proses belajar, menumbuh kedisiplinan dan perilaku baik lainnya. Aspek yang terakhir pendidikan non-formal, dewasa ini pengaruh pendidikan non-formal yakni lingkungan masyarakat amat begitu kuat. Ada kalanya anak berperilaku baik di sekolah dan keluarga namun karena pengaruh lingkungan perilakunya menjadi buruk dan penuh ketidakdisiplinan. Data  kekerasan pada remaja di Indonesia pada tahun 2024 tercatat lebih dari 8.000 kasus, seperti yang dilaporkan oleh GoodStats. Data lain dari KemenPPPA menunjukkan ada 24.791 kasus kekerasan yang terjadi, dengan 21.230 korban perempuan dan 5.228 korban laki-laki. Begitu banyaknya kenakanal pada usia remaja menjadi warning, bukan hanya ditimpakan pada pihak sekolah namun keluarga dan lingkungan masyarakat juga harus  berperan aktif. Orang tua, pihak berwajib dan arus media yang kita lihat hari ini dengan menyudutkan pihak sekolah menunjukan adanya kegagalan dalam memahami proses pendidikan. Pendisiplinan yang diupayakan guru dan pihak sekolah tidak bisa dianggap tugas yang ringan, ini tugas yang berat. Ditambah dengan adanya tekanan-tekanan dari pihak luar sekolah. Guru dan sekolah harus diberi ruang dalam proses pembentukan karakter para siswa tanpa adanya campur tangan dari pihak luar.
Kedua, kasus siswa yang merokok di lingkungan sekolah telah diatur dalam Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan Sekolah, Pasal 5 yang menyatakan Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan pihak lain dilarang merokok, memproduksi, menjual, mengiklankan, atau mempromosikan rokok di lingkungan sekolah. Kepala sekolah wajib menegur dan/atau mengambil tindakan jika ada pelanggaran. Aturan nya sudah jelas pihak sekolah berwenang untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam mendisiplinkan siswa dalam hal merokok, tentunya dengan teguran dan tindakan yang tidak berlebihan.
Epilog
Berikan ruang pada pihak sekolah untuk menumbuh karakter yang baik para siswanya. Bila perlu lindungan dengan peraturan perundangan yang sepadan, jangan sampai proses mendisplinkan siswa oleh guru berakibat pada pelaporan dan respon yang tidak baik dari masyarakat. Periode tahun 1990an siswa yang berperilaku nakal kerap kali mendapatan hukuman yang lebih keras dari guru, namun tidak sampai terjadi proses pelaporan pada pihak polisi. Bila siswa lapor ke orang tua bukan-nya menggeruduk sekolah tapi orang tua yang menambah hukuman bagi siswa tersebut. Orang tua menaruh kepercayaan pada proses pendisiplinan putra-putrinnya pada pihak sekolah.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun