Julukan ini juga mencerminkan misteri keberadaannya: apakah ia murni sebuah planet raksasa, atau justru bintang gagal (brown dwarf) yang tidak cukup besar untuk memulai fusi nuklir? Pertanyaan ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan astronom.
Karakteristik Super-Jupiter
1. Massa Luar Biasa
Dengan 13 kali massa Jupiter, benda ini mendominasi orbitnya. Massa sebesar itu cukup untuk memberikan efek gravitasi kuat pada sistem bintangnya.
2. Atmosfer Tebal
Sama seperti Jupiter, Super-Jupiter memiliki lapisan atmosfer yang didominasi hidrogen dan helium, namun kemungkinan juga mengandung molekul eksotis yang jarang ditemukan di tata surya kita.
3. Suhu Ekstrem
Banyak Super-Jupiter yang ditemukan sangat dekat dengan bintang induknya, menjadikannya panas membara. Namun ada pula yang berada jauh, sehingga suhu permukaannya bisa sangat dingin.
4. Kemiripan dengan Brown Dwarf
Karena massanya begitu besar, beberapa Super-Jupiter bisa memancarkan cahaya inframerah lemah akibat tekanan internal. Hal ini membuatnya berada di wilayah abu-abu antara planet dan bintang.
Peran Penting Super-Jupiter dalam Kosmologi
Penemuan Super-Jupiter memberi kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang alam semesta:
Teori Pembentukan Planet
Keberadaan planet sebesar ini menantang teori klasik pembentukan planet yang biasanya terbatas pada ukuran seperti Jupiter atau Saturnus.
Dinamika Sistem Bintang
Super-Jupiter dapat memengaruhi orbit planet lain dalam sistemnya. Jika berada terlalu dekat dengan bintang induk, ia bisa menyapu bersih planet-planet kecil di sekitarnya.
Potensi Kehidupan
Meskipun Super-Jupiter sendiri tidak bisa dihuni, bulan-bulan besar yang mengorbitnya berpotensi memiliki kondisi layak huni. Konsep ini mirip dengan bagaimana ilmuwan membayangkan Europa atau Enceladus di tata surya kita.